Rupiah Melemah Pasca Data Inflasi AS November Sedikit Naik
Thursday, December 12, 2024       12:36 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS, setelah tadi malam data inflasi Amerika Serikat periode November 2024 menunjukkan sedikit kenaikan dibandingkan Oktober sebelumnya.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (12/12) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.933 per dolar AS, melemah 14 poin atau 0,09% dibandingkan Rabu sore (11/12) di level Rp15.919 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengatakan sampai hari ini rupiah memang masih masih cenderung mengalami tekanan, dipengaruhi oleh sentimen global. "Indeks dolar AS (DXY) cenderung mengalami kenaikan dalam empat hari terakhir dan kemarin ditutup pada 106,67," kata Rully dalam keterangan tertulis hari ini.
Rilis data inflasi AS tadi malam tercatat sebesar 2,7% YoY sesuai dengan ekspektasi. Dengan perkembangan inflasi tersebut, pasar cukup yakin akan adanya penurunan FFR sebesar 25 basis poin pada rapat FOMC tanggal 17-18 Desember minggu depan.
"Namun demikian persepsi pasar untuk penurunan lanjutan di bulan Januari 2025 relatif rendah dengan probabilitas hanya 19%," ujar Rully.
Tadi malam Negeri Paman Sam telah merilis data inflasi terbarunya. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6% yoy.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%. Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm).
Pelaku pasar sangat berharap The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar 25 bps saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember mendatang. Walaupun prospeknya belum jelas untuk tahun 2025.
(Adhitya)

Sumber : admin