Rupiah Melemah Moderat Jelang Perundingan Dagang AS-China
Friday, May 09, 2025       15:41 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah ditutup melemah moderatterhadap dolar AS, jelang perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China pada Sabtu (10/5) di Swiss.
Mengutip data Bloomberg pada Jumat sore (9/5) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup di level Rp16.520 per dolar AS, melemah 18 poin atau 0,11% dibandingkan Kamis sore (8/5) dilevel Rp16.502 per dolar AS.
Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, mengatakan kurs rupiah terbantu oleh upaya Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama Tiongkok Wakil Perdana Menteri He Lifeng di Swiss pada Sabtu besok (10/5). Ini menjadi sentimen positif sehingga kurs rupiah hanya melemah tipis sore ini.
"Tujuan pertemuan untuk bekerja menuju penyelesaian sengketa perdagangan AS - China yang telah mengancam pertumbuhan ekonomi global," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis sore ini.
Di sisi lain Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis menandatangani kerangka kerja untuk kesepakatan perdagangan dengan Inggris, di mana tarif 10% yang dikenakan pada barang yang diimpor dari Inggris tetap berlaku. Sementara Inggris setuju untuk menurunkan tarifnya menjadi 1,8% dari 5,1%.
Ini menjadi sentimen positif bagi dolar AS yang membuat kurs rupiah tertekan tipis sore ini. "Segera setelah pengumuman tersebut, Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan dalam wawancara media bahwa AS berencana untuk segera melakukan lusinan kesepakatan perdagangan tetapi kemungkinan akan mempertahankan tarif universal sebesar 10%," jelas Ibrahim.
Di dalam negeri, survei Konsumen Bank Indonesia pada April 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2025 yang berada pada level optimis sebesar 121,7, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 121,1. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2025 tercatat sebesar 129,8, meski lebih rendah dibandingkan Maret 2025 sebesar 131,7.
Ini membantu menjaga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS cukup tipis di akhir pekan ini. "Optimisme konsumen yang meningkat pada April 2025 bersumber dari kenaikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan tetap terjaganya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan," pungkas Ibrahim.(Adhitya)

Sumber : admin