Ipotnews - Kurs rupiah sepanjang Oktober 2024 diperkirakan bergerak stabil di kisaran Rp15.200 - Rp15.300 per dolar AS. Prediksi ini didasarkan pada tren penguatan sejak akhir 2023 dan beberapa sentimen positif dari dinamika politik dalam negeri.
Mengutip data dari aplikasi IPOT , rupiah menunjukkan penguatan signifikan dari Rp15.399 per dolar AS pada akhir Desember 2023 menjadi Rp15.206 per dolar AS pada 1 Oktober 2024, dengan kenaikan sebesar 1,25% secara year to date (YtD).
Reny Eka Putri, Ekonom Senior PT Bank Mandiri Tbk (

BMRI

), menilai bahwa pergerakan rupiah sepanjang Oktober cenderung bergerak sideways. "Ekspektasi terhadap pemerintahan baru Prabowo - Gibran menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah," ungkap Reny dalam wawancara dengan Ipotnews pada Rabu (2/10).
Meski begitu, Reny menekankan bahwa pasar masih menantikan susunan kabinet ekonomi pemerintahan Prabowo - Gibran. Harapan utama pelaku pasar adalah kehadiran sosok-sosok dengan rekam jejak profesional dan kredibilitas tinggi untuk memimpin sektor ekonomi.
"Kita semua berharap tidak ada tokoh yang justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar," tambahnya.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang terus memanas di Timur Tengah, termasuk konflik antara Israel dan Hamas yang meluas ke Lebanon dan Iran, berpotensi mendorong pelaku pasar untuk lebih memilih aset safe haven seperti dolar AS dan emas. Situasi ini menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi volatilitas nilai tukar rupiah.
Dengan berbagai sentimen ini, apakah rupiah mampu mempertahankan tren penguatannya. Pelaku pasar terus memantau perkembangan politik dan ekonomi, baik di dalam negeri maupun global, untuk menentukan langkah mereka berikutnya.
(Adhitya)

Sumber : admin