- Rupiah menguat tipis ke level Rp16.573 per dolar AS pada Kamis (16/10) pagi, naik 3 poin (0,02%) dari penutupan sebelumnya, didorong sinyal pemangkasan suku bunga The Fed.
- Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi rupiah berpotensi lanjut menguat di kisaran Rp16.500-Rp16.600, seiring pelemahan dolar akibat sikap dovish pejabat The Fed dan berlanjutnya shutdown Pemerintahan AS.
- Ketegangan dagang AS-China meningkat, setelah Donald Trump menegaskan negaranya telah terlibat perang dagang dan membela kebijakan tarif tinggi terhadap barang-barang asal China.
Ipotnews - Sinyal pemangkasan suku bunga makin kuat dari Federal Reserve (The Fed) sehingga kurs rupiah berpeluang menguat terhadap dolar Amerika Serikat hari ini.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (16/10) pukul 09.11 WIB, kurs rupiah sedang diperdagangkan pada level Rp16.573 per dolar AS, posisi tersebut menguat 3 poin atau 0,02% dibandingkan penutupan perdagangan Rabu sore (15/10) di level Rp16.576 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan kurs rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan pelemahan menyusul pernyataan dovish dari pejabat the Fed Stephen Miran. "Ia melihat perlunya suku bunga agar lebih cepat diturunkan oleh dampak sengketa dagang China-AS," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews pagi ini.
Lukman juga melihat shutdown Pemerintahan AS yang masih berlanjut, ditambah tensi perang dagang China-AS yang akan terus membebani dolar AS. "Kurs rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp16.500 - Rp16.600 per dolar AS," ujar Lukman.
Perlu diketahui, Presiden Donald Trump mengatakan AS sudah terlibat dalam perang dagang dengan China. Padahal Menteri Keuangan Scott Bessent mengusulkan jeda tarif tinggi lebih lama terhadap barang-barang China untuk menyelesaikan konflik terkait mineral kritis.
"Ya, kalian sudah terlibat [perang dagang] sekarang," kata Trump pada Rabu saat ditanya wartawan apakah dua ekonomi terbesar di dunia ini akan menghadapi perang dagang berkepanjangan jika tidak mencapai kesepakatan dagang.
"Kami memasang tarif 100%. Jika kami tidak memasang tarif, kami akan dianggap tidak ada apa-apanya," ujar Trump.(Adhitya/AI)
Sumber : admin