Risalah FOMC The Fed Terbaru Semalam Memperlemah Kurs Rupiah
Thursday, October 10, 2024       12:33 WIB

Ipotnews - Risalah FOMC Federal Reserve September 2024 yang baru dirilis semalam menunjukkan sebagian penolakan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat 50 basis poin. Sehingga jadi sentimen negatif yang melemahkan rupiah terhadap dolar siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (10/10) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.659 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,19% dibandingkan penutupan Rabu sore (9/10) di level Rp15.629 per dolar AS.
Analis Riset PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Andreas Kristo Saragih mengatakan pelemahan rupiah setelah the Fed merilis risalah FOMC meeting terbaru.
"Risalah tersebut menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan memiliki pendapat yang berbeda mengenai besarnya penurunan suku bunga pada bulan September," kata Andreas dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10).
Ketua the Fed, Jerome Powell menerima penolakan terhadap keputusan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September 2024 lalu. Hal tersebut terungkap dalam risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee ( FOMC ) pada 17-18 September lalu yang dirilis Rabu (9/10) waktu AS.
Mengutip Bloomberg hari ini, penolakan tersebut karena beberapa pejabat lebih memilih penurunan suku bunga yang lebih kecil yaitu seperempat poin atau 25 basis poin. "Beberapa peserta mengamati bahwa mereka lebih memilih pengurangan kisaran target sebesar 25 basis poin pada pertemuan ini, dan beberapa peserta lainnya mengindikasikan bahwa mereka dapat mendukung keputusan tersebut," demikian kutipan risalah rapat FOMC bulan September.
Selain itu, anggaran makan bergizi gratis (MBG) berpotensi melonjak menyesuaikan pendapatan negara pada tahun depan. Ini juga menjadi sentimen yang mengkhawatirkan bagi pelaku pasar.
Di APBN 2025, anggaran MBG senilai Rp71 triliun yang secara bertahap ditujukan untuk 3 juta anak pada Januari, 6 juta anak pada April dan 15 juta anak pada Juli 2025. "Adapun program MBG akan menghabiskan Rp400 triliun per tahun saat berjalan penuh dengan sasaran 82,9 juta orang," pungkas Andreas.
(Adhitya)

Sumber : admin