Rentang Kurs Rupiah di Akhir Tahun Diperkirakan Rp15.700-Rp15.800
Thursday, December 12, 2024       11:57 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi berada di level Rp15.700 - Rp15.800 per dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan akhir tahun 2024.
Berdasarkan data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Kamis (12/12) pukul 11.38 WIB, kurs rupiah bergerak melemah dari Rp15.399 per dolar AS menjadi Rp15.925 per dolar AS. Turun 526 poin atau 3,4% secara year to date (YtD).
Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (), Josua Pardede, mengatakan bahwa inflasi Amerika Serikat November 2024 yang keluar tadi malam memang menunjukkan sedikit kenaikan dibanding bulan Oktober. "Tetapi inflasi intinya masih stabil, sehingga peluang pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve minggu depan tetap besar," kata Josua saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Dengan pemangkasan suku bunga acuan the Fed, Bank Indonesia memiliki ruang untuk melakukan pemangkasan BI rate dengan besaran yang sama yakni 25 basis poin. Walaupun rupiah masih menghadapi tekanan pada Desember ini, namun pelemahannha tidak sedalam yang terjadi pada Oktober dan November.
"Dengan asumsi Fed Fund Rates dan BI rates sama sama turun 25 bps, estimasi kami pergerakan kurs rupiah akan berada di level Rp15.700 - Rp15.800 per dolar AS pada akhir tahun ini," pungkas Josua.
Kemarin, Negeri Paman Sam telah merilis data inflasi terbarunya. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6% yoy.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%. Data IHK AS pada bulan lalu, baik secara tahunan dan bulanan sudah sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Konsensus pasar Trading Economics sebelumnya memperkirakan IHK AS pada November tumbuh 2,7% (yoy) dan 0,3% (mtm).
Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi bank sentral AS (The Fed) untuk mengambil keputusan apakah akan menahan atau kembali menurunkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps).
Pelaku pasar sangat berharap The Fed akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman jangka pendeknya sebesar seperempat poin persentase saat pertemuan terakhirnya di tahun ini yakni pada 18 Desember, tetapi belum jelas untuk tahun 2025.
(Adhitya)

Sumber : admin
An error occurred.