Reli Dolar Melambat, Logam Kuning Melonjak Dua Persen
Thursday, September 29, 2022       03:53 WIB

Ipotnews - Emas melonjak sekitar 2%, Rabu, karena kemunduran dalam dolar menghidupkan kembali beberapa daya tarik  safe haven -nya, meski prospek kenaikan suku bunga yang tajam membuat logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil tertahan di dekat level terendah dua setengah tahun.
Harga emas di pasar spot melambung 2% menjadi USD1.660,62 per ounce pada pukul 24.49 WIB, untuk menutupi beberapa kerugian dari penurunan ke level terendah sejak April 2020 pada awal sesi, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (28/9) atau Kamis (29/9) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat menetap 2,1% lebih tinggi menjadi USD1.670,00 per ounce.
Kemunduran dolar dan imbal hasil "mendorong emas bergerak dari posisi terendah," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Faktor yang berkaitan dengan Rusia dan diskusi aneksasi...yang mungkin memberikan tawaran ke pasar (emas) dari perspektif  safe-haven ," papar Meger.
Dolar mundur setelah mencapai level tertinggi dua dekade, membuat emas lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil Treasury turun.
Moskow siap mencaplok wilayah Ukraina, Rabu, merilis apa yang disebut penghitungan suara menunjukkan dukungan di empat provinsi yang diduduki sebagian untuk bergabung dengan Rusia, setelah apa yang dikecam Kyiv dan Barat sebagai referendum palsu ilegal yang diadakan di bawah todongan senjata.
Selain itu, "emas melihat sedikit kelegaan karena rencana Inggris untuk membeli Gilt jangka panjang mendorong pelemahan imbal hasil," kata TD Securities.
Namun, emas gagal untuk mendapatkan keuntungan dari kejatuhan baru-baru ini di ekuitas dan menghadapi tantangan dari kenaikan suku bunga yang akan meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
"Osilasi antara hambatan dolar dan kekhawatiran pertumbuhan ini akan menjaga emas dalam  rangebound market  antara ketakutan pertumbuhan dan suku bunga yang lebih tinggi," kata Goldman Sachs.
Sementara itu, perak melesat 2,7% menjadi USD18,92 per ounce, setelah mencapai level terendah tiga minggu di USD17,94 pada awal sesi.
Platinum melejit 1,5% menjadi USD861,32 dan paladium melonjak 3,2% menjadi USD2.153,51. (ef)

Sumber : Admin