Reksadana Indeks vs Reksadana ETF
Tuesday, October 26, 2021       17:28 WIB

Reksadana bursa pertama di Indonesia baru muncultahun 2007. Sebelumnya telah ada reksadana konvensional yang dikelola secara pasif, yaitu reksadana indeks. Jika Anda adalah pemegang unit penyertaan reksadana indeks, Anda mungkin bertanya-tanya, apa bedanya antara reksadana indeks dan reksadana bursa?
Katakanlah, reksadana indeks yang Anda beli mengacu pada indeks yang sama dengan reksadana bursa (ETF) yang ditawarkan. Karena indeks acuan kedua reksadana sudah sama, apakah ada perbedaan antara berinvestasi melalui reksadana bursa (ETF) dibandingkan berinvestasi melalui reksadana indeks?
Walaupun indeks acuan reksadana indeks telah sama dengan indeksacuan reksadana bursa (ETF), masih terdapat beberapa perbedaan di antarakeduanya, di antaranya adalah:
ETF Diperdagangkan di Bursa
Reksadana bursa (ETF), berdasarkan definisinya, adalah reksadana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa, sedangkan reksadana indeks (Index Fund) tidak diperdagangkan di bursa. Karena reksadana bursa (ETF) diperdagangkan di bursa maka calon pemegang unit penyertaan ETF dapat langsung membeli ETF setiap saat selama jam perdagangan bursa. Demikian pula, pemegang unit penyertaan reksadana bursa (ETF) setiap saat selama jam perdagangan dapat menjual unit penyertaan miliknya di bursa dan pada harga yang jelas terpampang di layer perdagangan.
Bandingkan dengan reksadana indeks (konvensional) di mana unit penyertaan hanya dapat dibeli atau dijual (kembali) kepada Manajer Investasi satu kali dalam sehari, dan pada harga unit penyertaan yang belum diketahui pula.
Jika ada berita negatif yang tiba-tiba muncul di pasar, pemegang unit penyertaan ETF dapat segera bereaksi (selama jam perdagangan bursa), sementara pemegang unit penyertaan reksadana indeks (yang mengajukan penjualan kembali) baru dapat mengajukan penjualan kembali pada maksimal pukul 13.00 WIB dan diproses pada akhir hari (dengan NAB yang belum diketahui).
Demikian pula dengan pembayaran hasil penjualan kembali. Pada reksadana bursa (ETF), pemegang unit penyertaan yang menjual unit miliknya di bursa akan memperoleh pembayaran hasil penjualan pada tanggal (T+2), sementara pembayaran penjualan kembali reksadana indeks dilakukan maksimal (T+7).
Biaya ETF Lebih Rendah
Walaupun menggunakan indeks acuan yang sama, biaya-biaya reksadana bursa (ETF) dapat lebih rendah dibandingkan reksadana indeks (konvensional), karena biaya ( fee ) Manajer Investasi reksadana bursa (ETF) yang lebih rendah. Walaupun sama-sama dikelola secara pasif (artinya tidak ada biaya-biaya untuk menggaji analis riset yang mahal), biaya Manajer Investasi reksadana bursa (ETF) jauh lebih murah daripada biaya Manajer Investasi reksadana indeks (konvensional), karena Manajer Investasi reksadana bursa (ETF) tidak perlu menanggung biaya pemasaran untuk mendapatkan pemegang unit yang baru.
Demikian pula, biaya-biaya untuk mendapatkan portofolio saham-saham (atau obligasi-obligasi) dalam ETF hanya ditanggung oleh pemegang unit penyertaan ETF yang baru masuk. Bandingkan misalnya dengan reksadana indeks (konvensional), di mana semua pemegang unit penyertaan yang telah ada (yang tidak melakukan apa-apa) ikut menanggung biaya pembelian saham-saham (atau obligasi-obligasi) dalam portofolio reksadana.
Sebaliknya, pada waktu pemegang unit penyertaan reksadana indeks (konvensional) melakukan penjualan kembali kepada ManajerInvestasi, maka biaya-biaya yang timbul akan dibebankan kepada seluruh pemegang unit penyertaan yang ada. Hal ini berbeda dengan reksadana bursa (ETF), di mana pembayaran pelunasan (redemption) dilakukansecara  in-kind  kepada pemegang unit penyertaan (melalui Dealer Partisipan).
ETF LebihTransparan
Portofolio reksadana bursa (ETF) diumumkan setiap hari bursa sehingga (1) pemodal institusional yang hendak melakukan penciptaan (creation) atau pelunasan (redemption) unit penyertaan di pasar primer dapat mengetahui isi portofolio reksadana, dan (2) pemodal ritel yang melakukan penjualan atau pembelian unit penyertaan di pasar sekunder setiap saat mengetahui apa yang ada dalam portofolio dan dapat mengetahui indikasi Nilai Aktiva Bersih (iNAB) setiap saat. Bandingkan dengan reksadan indeks (konvensional) yang hanya mengumumkan isi portofolio reksadana tiga bulan sekali.
ETF LebihFleksibel
Sebagai reksadana bursa (ETF), fleksibilitas ETF muncul karena unit penyertaan ETF diperdagangkan seperti halnya saham-saham biasa yang diperjualbelikan di bursa. Jadi, unit penyertaan reksadana bursa (ETF), dapat dibeliatau dijual menggunakan  market order  atau  limit order  sesuai keinginan pemodal selama jam perdagangan bursa. Demikian juga dengan penyelesaian transaksi ETF akan mengikuti penyelesaian transaksi jual atau beli di bursa (T+2). Pada dasarnya, apa pun yang dapat dilakukan terhadap saham-saham biasa, sekarang dapat pula dilakukanterhadap unit penyertaan reksadana bursa (ETF).
Bandingkan dengan reksadana indeks (konvensional), dimana semuapembelian dan pelunasan unit penyertaan harus ditujukan kepada Manajer Investasi satu kali dalam sehari, dan harga pembelian atau harga pelunasan belum diketahui pada waktu pemodal mengajukan pembelian atau pelunasan tersebut.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS