Prospek Resesi Kembali Hantui Pasar, S&P 500 dan Nasdaq Melorot
Thursday, January 26, 2023       05:18 WIB

Ipotnews - S&P 500 secara nominal ditutup lebih rendah, Rabu, karena serangkaian laporan keuangan perusahaan yang suram menghidupkan kembali kekhawatiran atas dampak ekonomi dari kebijakan pembatasan Federal Reserve.
Ketiga indeks utama Wall Street memangkas kerugian sepanjang petang untuk bangkit posisi terendah sesi tersebut, dengan indeks  blue-chip  Dow menambah sedikit keuntungan di menit-menit terakhir perdagangan, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (25/1) atau Kamis (26/1) pagi WIB.
Nasdaq yang sarat teknologi terbebani setelah Microsoft Corp, perusahaan teknologi besar pertama yang melaporkan kinerja kuartalannya, menawarkan panduan yang masam dan mengibarkan bendera merah, ketika rekan-rekan  megacap -nya belum merilis laporan keuangan.
"Kita mengalami hari-hari naik dan turun, menunjukkan tarik-menarik yang sedang berlangsung," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
"Laporan keuangan memang penting tetapi yang benar-benar menjadi fokus pasar adalah kisah suku bunga/inflasi Federal Reserve."
Musim laporan keuangan kuartal keempat telah bergeser menjadi  overdrive , dengan 95 perusahaan di S&P 500 telah merilisnya. Dari jumlah tersebut, 67% mengalahkan perkiraan konsensus, jauh di bawah tingkat rata-rata 76% selama empat kuartal terakhir, menurut data Refintiv.
Analis sekarang melihat pendapatan agregat S&P 500 merosot 3,0% (year-on-year), hampir dua kali lipat penurunan 1,6% yang terlihat pada 1 Januari, menurut Refinitiv.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik tipis 9,88 poin atau 0,03% menjadi 33.743,84, S&P 500 kehilangan 0,73 poin atau 0,02% menjadi 4.016,22 dan Nasdaq Composite Index turun 20,92 poin atau 0,18% menjadi 11.313,36.
Lima dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan utilitas menderita persentase kerugian terbesar.
Abbott Laboratories anjlok 1,4%, karena penjualan perangkat medis yang lebih lemah dari perkiraan membebani saham tersebut.
Di antara  top gainers , News Corp melonjak 5,7% setelah Rupert Murdoch menarik proposal untuk menyatukan kembali News Corp dan Fox Corp.
AT&T Inc juga memberikan panduan yang mengecewakan tetapi fokus barunya pada bisnis telekomunikasi membantu meningkatkan jumlah pelanggan, membuat sahamnya melejit 6,6%.
General Dynamics Corp mengalahkan ekspektasi triwulanan, tetapi perkiraan 2023 yang lemah membantu mengirim saham kontraktor pertahanan itu terjungkal 3,6%.
IBM menghijau setelah membukukan pertumbuhan pendapatan tahunan tertinggi dalam satu dekade.
Saham Levi Strauss & Co melambung lebih dari 6% setelah produsen jeans tersebut memberikan panduan tahun 2023 yang optimistis.
Volume di bursa Wall Street tercatat 10,89 miliar saham, dibandingkan rata-rata 10,78 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin