Potensi Tarif AS pada Logam Jadi Fokus, Tembaga Berjangka Tergelincir
Friday, July 04, 2025       16:19 WIB

Ipotnews - Harga tembaga London dan Shanghai tersungkur dari level tertinggi beberapa bulan, Jumat, meski tembaga SHFE mencatat kenaikan mingguan, sementara trader terus mencermati potensi tarif Amerika Serikat atas impor logam merah itu.
Harga tembaga untuk kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 1,06% menjadi USD9.848,5 per metrik ton pada pukul 14.36 WIB, dan melemah sekitar 0,31% sejauh pekan ini, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (4/7).
Sementara, kontrak tembaga yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange anjlok 1,28% menjadi 79.730 yuan (USD11.128,17) tetapi mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, menguat sekitar 0,54%.
"Trader mungkin merasa sedikit berisiko jika harga tembaga berada pada level tertinggi sejak akhir Maret pada Jumat, karena fundamental tidak banyak berubah, produksi tembaga China sepanjang Juni dilaporkan melonjak 11,4% secara tahunan, meredakan kekhawatiran tentang ketatnya pasokan," kata analis perusahaan berjangka yang berbasis di Shanghai.
"Dolar sedikit menguat karena Amerika Serikat mungkin tidak akan segera memangkas suku bunga dengan data payrolls dan pengangguran yang lebih baik dari perkiraan, 'RUU big beautiful' sudah disahkan dan fokus pasar tembaga kembali tertuju pada kemungkinan tarif impor oleh AS," kata analis logam yang berbasis di Beijing.
Dua analis dari China itu mengabaikan signifikansi kenaikan baru-baru ini dalam total stok tembaga di gudang yang terdaftar di LME. Volume tercatat tumbuh 3.700 ton atau 4,1% dalam tiga hari berturut-turut hingga 3 Juli, setelah menurun secara bertahap sejak pertengahan April.
"Selama kebijakan tarif belum diberlakukan secara resmi, pengiriman tembaga ke Amerika dari negara lain akan tetap berjalan," ujar analis yang berbasis di Shanghai.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, nikel turun 0,56% menjadi USD15.365 per ton, seng (zinc) melorot 0,53% ke level USD2.736, timah menyusut 0,44% ke posisi USD33.700, timbal (lead) berkurang 0,15% jadi USD2.061, dan aluminium melemah 0,19% menjadi USD2.600.
Di bursa berjangka Shanghai, nikel menguat 0,64% menjadi 122.270 yuan per ton, seng naik 0,34% ke posisi 22.410 yuan, dan timbal bertambah 0,2% jadi 17.295 yuan, sementara timah turun 0,65% ke level 267.250 yuan, dan aluminium melemah 0,24% jadi 20.635 yuan. (ef)

Sumber : Admin