Penjualan PMUI di Periode Januari-September 2025 Turun 5,69% Jadi Rp2,82 Triliun
Tuesday, November 04, 2025       17:02 WIB
  • Penjualan turun 5,69% menjadi Rp2,82 triliun pada Januari-September 2025, seiring penurunan beban pokok penjualan 5,71%.
  • Laba bersih naik 26% (y-o-y) menjadi Rp33,73 miliar, didorong efisiensi beban penjualan, umum, dan administrasi.
  • Ekuitas melonjak 113,47% menjadi Rp451,18 miliar pasca IPO Juli 2025 senilai Rp208,8 miliar, sementara liabilitas turun 67,62%.

Ipotnews - Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk () membukukan laba bersih Rp33,73 miliar atau meningkat 26 persen (y-o-y), meskipun penjualan mengalami penurunan 5,69 persen.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode berakhir 30 September 2025 yang dikutip Selasa (4/11) emiten anyar milik pengusaha Rudy Susanto Wijaya Kaswan ini mencatatkan penjualan Rp2,82 triliun atau menurun 5,69 persen dibandingkan dengan capaian di 9M24 yang sebesar Rp2,99 triliun.
Seiring dengan penurunan nilai penjualan tersebut, beban pokok penjualan yang dicatatkan di periode Januari-September 2025 terpantau lebih rendah 5,71 persen (y-o-y) menjadi Rp2,64 triliun. Dengan demikian, laba bruto di 9M25 menjadi Rp184,47 miliar atau terkoreksi tipis 0,74 persen (y-o-y).
Dalam tiga kuartal pertama di 2025, laba usaha tercatat Rp51,79 miliar atau meningkat 16,83 persen (y-o-y). Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan di 9M25 melonjak 22,59 persen (y-o-y), terutama dikarenakan perseroan berhasil menekan beban penjualan, umum dan administrasi (SGA) di periode Januari-September 2025.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) per Kuartal III-2025 yang sebesar Rp9,94 miliar, maka laba periode berjalan di 9M25 menjadi Rp35,92 miliar atau meningkat 22,97 persen (y-o-y). Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 9M25 sebesar Rp33,73 miliar atau melompat 26 persen dibandingkan laba bersih 9M24 senilai Rp26,77 miliar.
Per 30 September 2025, jumlah ekuitas tercatat Rp451,18 miliar atau melesat 113,47 persen dibandingkan per 31 Desember 2024 yang senilai Rp211,35 miliar. Hingga akhir Kuartal III-2025, total liabilitas bisa ditekan hingga 67,62 persen (year-to-date) menjadi Rp79,78 miliar, namun masih didominasi kewajiban jangka pendek Rp77,18 miliar.
Kinerja solid pada balance sheet tersebut tidak terlepas dengan aksi perseroan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun ini, dengan nilai emisi mencapai Rp208,8 miliar. Emiten peralatan telekomunikasi ini mencatatkan saham perdana di BEI pada 10 Juli 2025.
(Budi/AI)

Sumber : admin
An error occurred.