Pendapatan IMPC Per Kuartal III-2024 Tumbuh 15,7% Jadi Rp2,4 Triliun
Monday, November 04, 2024       08:03 WIB

Ipotnews - Perusahaan manufaktur bahan bangunan non-tradisional, PT Impack Pratama Industri Tbk () membukukan pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp2,4 triliun atau bertumbuh 15,7 persen (year-on-year).
Direktur Utama , Haryanto Tjiptdodihardjo mengatakan, di tengah perlemahan ekonomi yang berkelanjutan, perseroan mampu mencetak pendapatan sebesar Rp2,4 triliun dan laba bersih Rp397 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun ini.
"Pencapaian sembilan bulan kami masih on-track dengan target 2024. Laba bersih sudah melampaui 70 persen dari target Rp550 miliar," kata Haryanto dalam keterangan pers yang dikutip Senin (4/11).
Manajemen menyampaikan, konsolidasi tambahan dari Mulford Holdings Pty Ltd telah mendongkrak pertumbuhan pendapatan di Kuartal III-2024 menjadi Rp981 miliar atau melonjak 40,8 persen dari Kuartal III-2023 yang senilai Rp697 miliar.
Dalam rangka melebarkan sayap bisnis atap Alderon ke mancanegara, telah memulai produksi atap Alderon RS di pabrik perseroan yang berlokasi di Johor, Malaysia. Manajemen optimistis dapat memperkuat pangsa pasar atap Alderon di negara-negara Asean.
Distribution Center terbaru yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat telah beroperasi di pertengahan September tahun ini dan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan dan efisiensi rantai pasok.
Lebih lanjut manajemen menyebutkan, laba bruto perseroan selama sembilan bulan yang di 2024 tercatat Rp960 miliar atau meningkat 12,4 persen (y-o-y). Sementara itu, marjin laba bruto sedikit menurun dari 40,9 persen menjadi 39,8 persen, karena segmen distribusi dan mengawali strategi integrasi vertikal.
Manajemen mengupayakan peningkatan marjin laba bruto dalam 12-18 bulan ke depan. Sejalan dengan kenaikan laba bruto, laba usaha selama sembilan bulan pertama tahun ini bertumbuh 11,8 persen (y-o-y) menjadi Rp552 miliar.
Selama kurun Januari-September 2024, mencatatkan laba bersih Rp397 miliar atau meningkat 16,7 persen (y-o-y), dengan marjin laba bersih masih stabil di angka 16,5 persen. EBITDA di 9M24 bertumbuh 12,6 persen (y-o-y) menjadi Rp650 miliar, namun marjin EBITDA sedikit menurun dari 27,7 persen di 9M23 menjadi 26,9 persen.
Menurut manajemen , integrasi 'Bisnis Hijau dari Daur Ulang Limbah Plastik' ke dalam anak perusahaan baru yang bernama PT Sirkular Karya Indonesia (SKI) akan difokuskan dalam rencana lima tahun pertama untuk menjadikannya sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan perusahaan.(Budi)

Sumber : admin
An error occurred.