Pemerintah Bisa Raih Hampir USD2 Miliar dari IPO Tiga BUMN
Tuesday, February 07, 2023       14:39 WIB

Ipotnews - Pemerintah bisa memperoleh hampir USD2 miliar dari penjualan penjualan saham perdana (IPO) tiga BUMN sebelum akhir kuartal ketiga, didukung oleh reli pasar saham baru-baru ini.
BUMN pertama yang bakal meluncur ke bursa tahun ini adalah PT Pertamina Hulu Energi, unit hulu BUMN energi PT Pertamina, yang akan menawarkan tak sampai 10% sahamnya pada kuartal kedua. Prosesnya saat ini sedang dalam pembicaraan dengan regulator keuangan dan bursa, kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Pahala Mansury, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (7/2).
BUMN kedua adalah Pertamina Geothermal yang akan memasarkan IPO senilai Rp9,78 triliun (USD650 juta) yang bisa menjadi yang terbesar di Indonesia dalam tahun ini. Ketiga, adalah BUMN perkebunan kelapa sawit PalmCo. yang diperkirakan bisa menarik dana melalui pasar modal hingga USD672 juta pada kuartal ketiga.
Pemerintah akan melakukan divestasi saham BUMN untuk mendanai ekspansi dan mengurangi ketergantungan pada APBN . Indeks Harga Saham Gabungan termasuk indeks saham yang berkinerja terbaik di Asia tahun lalu, ketika bursa saham lain, seperti China dan Korea Selatan membukukan penurunan tajam.
Meskipun 10% saham di Hulu Energi dapat bernilai USD2,5 hingga 3 miliar, namun lebih sedikit yang dapat dijual untuk memastikan bahwa pasar dapat menyerap penawaran sebesar itu. Apalagi juga akan diikuti IPO Pertamina Geothermal bulan ini, kata Mansury. Otoritas Jasa Keuangan bahkan memperkirakan IPO Hulu Energi bisa menyerap hingga Rp9 triliun rupiah.
"IPO saham tiga BUMN tahun ini sangat ideal," kata Pahala. Untuk PalmCo. "Ini adalah momentum terbaik untuk mencari pendanaan tambahan," imbuhnya.
PalmCo. akan mengumpulkan dana untuk memperluas bisnis hilir dan meningkatkan produksi lokal olein, stearin, dan biodiesel, katanya.
Menurut Pahala, lembaga pengelola dana Timu Tengah telah berkomitmen untuk membeli 10%-15% saham melalui IPO Pertamina Geothermal melalui IPO, sedangkan lembaga penglola dana kekayaan Indonesia INA akan membeli 5%. (Bloomberg)

Sumber : Admin