Pasar "Wait and See" Data Inflasi Amerika, Logam Kuning Rebound
Thursday, October 10, 2024       14:05 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Kamis, sementara trader menunggu data inflasi Amerika yang akan dirilis malam ini untuk mengukur sikap kebijakan moneter Federal Reserve di masa mendatang.
Harga emas spot naik 0,17% menjadi USD2.612,11 per ons, pada pukul 13.49 WIB, setelah melemah selama enam sesi sebelumnya. Harga mencapai rekor tertinggi bulan lalu.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat bertambah 0,19% menjadi USD2.631,00 per ons, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Kamis (10/10).
Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika untuk periode September akan dirilis pukul 19.30 WIB, dan data Indeks Harga Produsen (PPI), Jumat.
"Jika CPI inti meningkat, imbal hasil US Treasury akan naik dan itu buruk bagi emas. Saya pikir ada ruang bagi harga untuk turun, tetapi tidak selalu melihat tren turun dalam gambaran besar," kata Ilya Spivak, Kepala Makro Global Tastylive.
Pasar melihat peluang 85% untuk pemangkasan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan November.
"Mayoritas besar" pejabat the Fed pada pertemuan September mendukung dimulainya era kebijakan moneter yang lebih longgar dengan pemangkasan suku bunga setengah poin, tetapi setuju pelonggaran lebih lanjut akan didorong oleh data, menurut risalah rapat tersebut.
Logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil lebih disukai dalam lingkungan suku bunga rendah serta di tengah periode gejolak ekonomi dan geopolitik.
Analis BMI meningkatkan proyeksi harga emas 2024 menjadi USD2.375 dari USD2.250, dan mencatat potensi pemangkasan suku bunga the Fed terjadi di tengah berbagai ketegangan geopolitik, dengan gejolak Timur Tengah dan pemilihan presiden AS mendatang di garis terdepan.
Sementara itu, rencana Israel untuk menyerang Iran menambah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Harga perak spot naik tipis 0,1% menjadi USD30,48 per ons.
ANZ menaikkan perkiraan jangka pendeknya untuk perak menjadi USD34. "Permintaan industri yang solid dan pasokan yang stagnan diperkirakan memperlebar defisit pasar, sehingga menghadirkan peluang investasi yang kuat," katanya.
Platinum melonjak 1,5% menjadi USD959,56 per ons dan paladium menguat 1% menjadi USD1.049,50. (ef)

Sumber : Admin