Pasar Tertekan Pasokan yang Berlimpah, Kedelai CBOT Berbalik Melemah
Thursday, October 31, 2024       14:14 WIB

Ipotnews - Kedelai berjangka Chicago melemah, Kamis, menyerahkan keuntungan dari sesi sebelumnya, karena berlimpahnya pasokan dari Amerika Serikat dan Amerika Selatan membebani harga.
Harga jagung dan gandum berjangka juga tergelincir, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Beijing, Kamis (31/10).
Kontrak kedelai yang paling aktif di Chicago Board of Trade ( CBOT ) turun 75 sen atau 0,08% menjadi USD990,50 per bushel, pada pukul 13.45 WIB.
"Cuaca Amerika Selatan tidak mengancam dengan pasokan (kedelai) dunia yang diproyeksikan pada tingkat yang memberatkan," kata Bergman Grains Research.
Pasokan jagung mencukupi dengan sedikit alasan bagi pembeli agresif untuk masuk kecuali pasar gandum mulai menguat, katanya.
Jagung berjangka CBOT melemah USD2,25 atau 0,55% menjadi USD409,25 per bushel dan gandum menyusut USD4,75 atau 0,83% menjadi USD568,50 per bushel.
Luas lahan kedelai Brasil meningkat 1,5% pada panen 2024/25 dari siklus sebelumnya hingga mencapai 47 juta hektare, tutur Rabobank, Rabu.
Departemen Pertanian Amerika Serikat ( USDA ) menaikkan prospeknya untuk produksi kedelai Argentina 2024/2025 menjadi 52 juta metrik ton pada 17,2 juta hektare lahan yang dipanen, ketika produsen beralih ke lebih banyak kedelai daripada jagung karena kekhawatiran akan dampak gagal panen jagung, harga yang terus rendah, dan ekspektasi kondisi kering.
Panen kedelai Amerika juga melimpah, dengan USDA mengatakan panen kedelai AS telah selesai 89%, lebih cepat dari rata-rata lima tahun sebesar 78%, dengan panen 2024 yang memecahkan rekor.
USDA mengonfirmasi penjualan swasta 132.000 metrik ton kedelai Amerika ke China, 132.000 ton kedelai AS lainnya ke tujuan yang tidak diketahui, dan 273.048 ton jagung AS ke tujuan yang tidak diketahui untuk pengiriman pada tahun pemasaran 2024/25.
China, pembeli kedelai terbesar di dunia, bersedia bekerja sama lebih erat dengan Rusia dalam industri kedelai, kata Kementerian Pertanian.
Di Ukraina, sistem baru harga ekspor minimum untuk pengiriman biji-bijian dan minyak nabati utama negara itu kemungkinan akan beroperasi pada awal Desember, kata Menteri Pertanian Vitaliy Koval. (ef)

Sumber : Admin