Pasar Tenaga Kerja Amerika Melambat, Greenback Melempem
Thursday, September 05, 2024       04:02 WIB

Ipotnews - Dolar tak berdaya versus sebagian besar mata uang utama, Rabu, setelah data lowongan kerja periode Juli mengisyaratkan pasar tenaga kerja Amerika Serikat yang melemah, sehingga peluang untuk pemangkasan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve semakin besar.
Trader meningkatkan spekulasi bahwa the Fed akan mengumumkan pengurangan setengah poin persentase pada pertemuan berikutnya, menyusul berita lowongan kerja sepanjang Juli tersungkur ke level terendah dalam tiga setengah tahun, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (4/9) atau Kamis (5/9) pagi WIB.
Laporan penggajian Amerika, Jumat, dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang waktu dan laju pemangkasan suku bunga the Fed.
"The Fed tidak boleh mempertahankan suku bunga terlalu tinggi lebih lama atau berisiko menyebabkan terlalu banyak kerugian bagi lapangan kerja," kata Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, Rabu.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, turun 0,3% menjadi 101,4. Dolar merosot 1% menjadi 144,07 yen, level terendah dalam satu minggu, karena pasar keuangan global umumnya menghindari aset berisiko.
Bursa Wall Street tetap lemah setelah aksi jual tajam pada sesi Selasa, dipicu kekhawatiran tentang ekonomi AS dan valuasi sektor teknologi.
Data manufaktur Amerika yang lemah, dirilis Selasa, membantu memicu ketakutan tentang "hard landing" bagi ekonomi terbesar di dunia itu.
Dolar, yang jatuh lebih dari 2% terhadap sekeranjang mata uang sepanjang Agustus, mulai stabil karena meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global yang meningkatkan permintaan untuk mata uang yang lebih aman.
"Ketidakstabilan pasar saham dan penurunan imbal hasil US Treasury membuat yen menjadi mata uang berkinerja kuat," kata Marc Chandler, Chief Market Strategist Bannockburn Global Forex.
Indeks DXY berada sekitar 1% di atas level terendahnya pada akhir Agustus, yaitu 100,51.
"USD rebound tetapi takut untuk bangkit lebih jauh lagi sampai mendapat informasi lebih lanjut," kata Brad Bechtel, analis Jefferies. "Setelah data Jumat, menurut perhitungan saya, kita akan berada di angka 100 atau lebih rendah, atau 104 atau lebih tinggi untuk DXY."
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan laporan Jumat akan menunjukkan peningkatan 165.000 pekerjaan di Amerika sepanjang Agustus, setelah kenaikan 114.000 pada bulan sebelumnya.
Investor juga akan mencermati klaim pengangguran, Kamis.
Euro naik 0,2% menjadi USD1,107075, pulih dari penurunan marjinal di awal sesi.
Aktivitas bisnis zona Euro mendapat dorongan dari Prancis yang menjadi tuan rumah Olimpiade bulan lalu, tetapi kelesuan di blok tersebut kemungkinan akan kembali setelah Paralimpiade berakhir, karena permintaan tetap lemah, menurut sebuah survei.
Dolar Kanada naik 0,3% terhadap greenback setelah Bank of Canada memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%, sesuai ekspektasi, tetapi menyatakan kegelisahan bahwa pertumbuhan yang lebih lemah dari perkiraan dapat menyebabkan inflasi turun terlalu cepat.
Poundsterling menguat 0,2% menjadi USD1,3138 setelah jatuh ke level terendah USD1,3101. (ef)

Sumber : Admin