Ipotnews - Dana investasi asing pada obligasi Asia mencapai level tertinggi dalam hampir 10 tahun pada Mei lalu. Pelemahan dolar AS, kekhawatiran terhadap risiko fiskal AS, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga di sejumlah negara kawasan, mengangkat daya tarik obligasi Asia.
Laman Reuters, Selasa (17/6), menyebutkan investor asing memborong obligasi Asia senilai USD15,29 miliar secara neto pada Mei lalu. Jumlah ini merupakan angka tertinggi bulanan, setidaknya sejak Januari 2016, menurut data otoritas regulasi dan asosiasi pasar obligasi di Korea Selatan, India, Indonesia, Thailand, dan Malaysia.
Bulan lalu, imbal hasil obligasi US Treasury bertenor 30 tahun sempat menyentuh level tertinggi dalam 19 bulan di 5,161%, seiring kekhawatiran atas tingginya utang AS. Moody's juga menurunkan peringkat kredit AS sebanyak satu tingkat menjadi "Aa1", dengan alasan defisit fiskal yang melebar dan meningkatnya biaya pinjaman.
"Ketidakpastian atas kebijakan fiskal AS mungkin telah mendorong diversifikasi aliran dana investor ke aset-aset Asia," kata Khoon Goh, kepala riset Asia di ANZ, seperti dikutip Reuters.
"Kurva imbal hasil global mengalami peningkatan pada Mei, terutama karena kenaikan imbal hasil jangka panjang. Namun, pasar surat utang Asia tidak terpengaruh oleh aksi jual di US Treasury," imbuh Goh.
Pelemahan dolar juga mendukung pasar obligasi Asia. Penguatan mata uang lokal memberi ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga demi mendorong pertumbuhan tanpa khawatir akan terjadi arus keluar modal.
Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga acuan repo sebesar 50 basis poin awal bulan ini - lebih besar dari perkiraan. Sebelumnya, bank sentral Korea Selatan dan Indonesia juga menurunkan suku bunga kebijakannya.
Obligasi Korea Selatan mencatat arus masuk asing bersih sebesar USD8,2 miliar pada Mei, tertinggi sejak Mei 2023.
Investor asing juga memborong obligasi Malaysia, India, dan Indonesia masing-masing senilai USD3,15 miliar, USD2,29 miliar, dan USD1,7 miliar secara neto.
Sementara itu, obligasi Thailand mencatat arus keluar lintas batas sebesar USD54 juta. (Reuters)

Sumber : admin