Minyak WTI Amerika Merosot Hampir 2% Setelah Tarif China Mulai Berlaku
Tuesday, February 04, 2025       14:12 WIB

Ipotnews - Harga minyak WTI melorot hampir 2%, Selasa, karena tarif AS terhadap China mulai berlaku, meski Presiden Donald Trump menunda selama sebulan keputusan tentang tarif tinggi terhadap negara tetangga, Kanada dan Meksiko.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, anjlok USD1,32, atau 1,8%, menjadi USD71,84 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Selasa (4/2).
Sementara, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent, menyusut 87 sen, atau 1,2%, menjadi USD75,09 pada pukul 13.17 WIB.
Tarif Amerika sebesar 10% atas impor China mulai berlaku siang ini, mendorong Beijing untuk membalas dengan mengenakan tarif sebesar 15% atas batu bara dan gas alam cair AS serta 10% terhadap minyak mentah mulai 10 Februari.
"Tarif balasan China terhadap Amerika dapat dianggap sebagai tanda eskalasi dan bisa mengurangi kemungkinan resolusi sementara yang mirip dengan perjanjian AS dengan Meksiko dan Kanada," kata analis IG, Yeap Jun Rong.
"Dengan demikian, sentimen risiko yang lebih luas mengurangi optimisme di tengah dinamika yang berubah, dengan harga minyak yang terus melemah."
Dia menambahkan, "Pelaku pasar kembali memperhitungkan potensi risiko penurunan pertumbuhan global jika terjadi tindakan balasan lebih lanjut dari Amerika Serikat dan China."
Data bea cukai menunjukkan impor minyak mentah China dari Amerika Serikat sepanjang 2024 mencapai 1,7% dari total impor minyak mentahnya.
"Arus WTI ke China akan terdampak, karena tarif 10%...bakal membuat WTI yang dikirim ke China menjadi sangat mahal dibandingkan minyak mentah alternatif lain seperti CPC Kazakhstan dan Murban Abu Dhabi," ujar analis Sparta Commodities, June Goh.
"Namun, dalam skema besar, hal ini seharusnya tidak berdampak signifikan pada harga WTI karena WTI masih dapat mengalir ke wilayah lain dengan mudah."
Sebelumnya, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka sepakat untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan Trump guna menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba.
Itu akan menghentikan sementara tarif sebesar 25% selama 30 hari, dengan tarif 10% untuk impor energi dari Kanada, yang ditetapkan akan mulai berlaku Selasa.
Di sisi permintaan, investor akan mencermati data persediaan minyak mentah mingguan Amerika untuk pekan yang berakhir pada 31 Januari. Analis yang disurvei  Reuters  memperkirakan persediaan minyak mentah akan naik, sementara stok bensin dan sulingan kemungkinan turun. (ef)

Sumber : Admin