Minyak Lanjutkan Penurunan Mingguan di Tengah Kekhawatiran Perang Tarif
Friday, February 07, 2025       15:32 WIB

Ipotnews - Harga minyak menguat, Jumat, tetapi berada di jalur penurunan pekan ketiga beruntun, terpukul perang dagang Presiden AS Donald Trump yang kembali terjadi dengan China dan ancaman kenaikan tarif pada negara lain.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 46 sen atau 0,62% menjadi USD74,75 per barel pada pukul 15.00 WIB, tetapi diperkirakan anjlok 2,5% minggu ini, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Jumat (7/2).
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, bertambah 36 sen atau 0,51% menjadi USD70,97 per barel, merosot sekitar 2% secara mingguan.
"Harga minyak kembali stabil pagi ini setelah sesi yang bergejolak tadi malam, karena trader bereaksi terhadap berita sanksi Amerika atas ekspor minyak mentah Iran ke China," kata Yeap Jun Rong, analis IG.
Departemen Keuangan Amerika, Kamis, mengatakan akan mengenakan sanksi baru pada beberapa individu dan kapal tanker yang membantu mengirimkan jutaan barel minyak mentah Iran per tahun ke China, dalam sebuah langkah bertahap untuk meningkatkan tekanan pada Teheran.
"Namun demikian, kenaikan harga minyak (hari ini) terbatas, mencerminkan kekhawatiran yang terus bertahan atas hambatan pasokan dan permintaan, termasuk potensi peningkatan produksi dari OPEC + dan Amerika, serta risiko tarif yang membebani permintaan minyak global," ujar Yeap.
Trump mengumumkan tarif 10% atas impor China sebagai bagian dari rencana luas untuk meningkatkan neraca perdagangan Amerika, tetapi menangguhkan rencana untuk mengenakan tarif tinggi pada Meksiko dan Kanada.
"Tekanan negatif berasal dari berita seputar tarif, dengan kekhawatiran atas potensi perang dagang yang memicu ketakutan akan melemahnya permintaan minyak," kata analis BMI.
"Hal ini melampaui perintah eksekutif Presiden Trump pada 4 Februari yang memberlakukan kembali kampanye tekanan maksimumnya terhadap Iran, termasuk komitmen untuk menekan ekspor minyak negara itu hingga nol, dari lebih dari 1,5 juta barel per hari saat ini."
Harga minyak merosot, Kamis, setelah Trump mengulangi janjinya untuk meningkatkan produksi minyak Amerika, yang membuat trader gelisah sehari setelah negara itu melaporkan lonjakan stok minyak mentah yang jauh lebih besar dari ekspektasi.
Harga acuan juga tertekan oleh membengkaknya persediaan minyak mentah Amerika, yang meningkat tajam minggu lalu karena permintaan melemah akibat perawatan kilang yang sedang berlangsung. (ef)

Sumber : Admin