Ipotnews - Nilai tukar mata uang emerging market Asia bergerak melemah pada hari ini, Selasa (22/4), terbebani oleh desakan Presiden AS Donald Trump terhadap Federal Reserve AS agar segera menurunkan suku bunga. Indeks saham Singapura memperpanjang kenaikan beruntun menjadi sesi keenam berturut-turut.
Laman Reuters melaporkan, indeks MSCI saham-saham EM Asia menghentikan kenaikan beruntun selama tiga hari, terseret oleh kejatuhan saham-saham di Taiwan, yang anjlok hingga 1,5% dan mencapai level terendah dalam dua minggu.
Dolar Singapura dan baht Thailand bergerak di sekitar level tertinggi mereka di pertengahan Oktober. Namun rupiah Indonesia merayap turun ke 16.855 per dollar AS, mendekati level terendah dalam dua pekan terakhir.
Rupiah menjadi salah satu mata uang EM dengan performa terburuk di dunia, terperosok sekitar 5% tahun ini karena kekhawatiran akan rencana pengeluaran fiskal negara dan dampak ekonomi penerapan tarif AS yang memicu arus keluar modal besar-besaran.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan, Bank Indonesia secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada Rabu besok, demi mendukung mata uang rupiah meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan.
Catatan para analis Maybank menyebutkan, BI cenderung memprioritaskan stabilitas rupiah karena mata uang ini telah berkinerja buruk di kawasan ini meskipun dolar AS melemah.
"Kecemasan yang sedang berlangsung mengenai situasi domestik memang membebani mata uang ini, meskipun keberadaan otoritas di pasar untuk meredam dolar telah memberikan dukungan pada rupiah," tulis mereka seperti dikutip Reuters.
Mata uang di Filipina, Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan melemah setelah mencapai level tertinggi multi-bulan di sesi sebelumnya.
Pasar ekuitas di EM Asia bervariasi. Indeks Straits Times Singapura naik untuk hari keenam berturut-turut, dipimpin oleh dua bank terbesar DBS dan Oversea-Chinese Banking Corp.
Indeks acuan negara kota ini mengungguli indeks saham di pasar regional secara signifikan selama tiga bulan terakhir, menarik para investor dengan stabilitas fiskal dan imbal hasil yang menarik.
Indeks saham Kuala Lumpur menghentikan reli selama tiga hari dan turun dari level tertinggi selama lebih dari dua minggu yang dicapai pada hari sebelumnya. Indeks ekuitas Thailand tergelincir 0,3%.
Amerika Serikat, Senin kemarin, mengumumkan tarif yang tinggi untuk impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Malaysia. Pungutan ini lebih tinggi daripada bea masuk awal yang diumumkan akhir tahun lalu.
Malaysia diperkirakan telah mengekspor produk panel surya senilai USD1,9 miliar ke AS pada tahun 2023. (Reuters)
Asian currencies and stocks as of 0640 GMT
COUNTRY | FX RIC | FX DAILY % | FX YTD % | INDEX | STOCKS DAILY % | STOCKS YTD % |
Japan | JPY | 0.38 | 12 | N225 | -0.16 | -12.93 |
India | INR | 0.05 | 0.62 | NSEI | 0.37 | 2.41 |
Indonesia | IDR | -0.33 | -4.54 | JCI | 0.85 | -8.18 |
Malaysia | MYR | -0.3 | 2.01 | KLSE | -0.96 | -9.58 |
Philippines | PHP | -0.07 | 2.56 | PSI | -0.05 | -6.03 |
Singapore | SGD | -0.08 | 4.53 | STI | 0.82 | 0.06 |
Taiwan | TWD | -0.04 | 0.95 | TWII | -1.64 | -18.41 |
Thailand | THB | -0.2 | 3.38 | SETI | -0.01 | -18.97 |
Sumber : admin