Lima Strategi Utama Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning)
Tuesday, April 22, 2025       19:00 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  'Bagaimana Cara Membuat Rencana Keuangan yang Baik ', kita telah membahas bahwa suatu rencana keuangan yang baik harus disusun dengan mengikuti langkah-langkah berikut:  (1) Pahami Tujuan Keuangan yang Ingin Dicapai, (2) Pahami Laporan Keuangan Pribadi, (3) Mulailah Menabung dan Berinvestasi, (4) Lakukan Penganggaran (Budgeting), dan (5) Perkuat Manajemen Resiko .
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang 'Lima Strategi Utama Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning )'. Seperti telah kami bahas dalam artikel-artikel sebelumnya, perencanaan pensiun yang lengkap (komprehensif) terdiri atas  (1) Perencanaan Pensiun tradisional (Retirement Planning conventional) yang dimulai sejak seseorang mulai memiliki penghasilan tetap hingga ia pensiun, dan (2) Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning) yang dimulai sejak seseorang memasuki masa pensiun hingga ia meninggal dunia. 
Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) mengharuskan kita (sebagai subjek) mengerti tentang cara mengelola keuangan untuk menjamin supaya tabungan Dana Pensiun akan tetap ada selama kita masih hidup pada masa pensiun kita. Perencanaan pendapatan pada masa pensiun ini penting sekali untuk menghindarkan resiko diri kita hidup lebih lama dari Dana Pensiun yang kita miliki (hal yang paling ditakuti oleh banyak pensiunan hari ini).
Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) akan membantu kita untuk mencapai masa depan keuangan yang lebih baik, dan membuat kita mampu mencapai gaya hidup ( life-style ) yang kita inginkan, tanpa kekhawatiran akan guncangan akibat ketidak-stabilan keuangan karena tidak adanya perencanaan (peta) yang memadai.
Untuk membuat Perencanaan Pendapatan pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) yang baik, kami mengajukan lima strategi utama yang perlu diperhatikan ini:
I. Tetapkan Pendapatan ( Income ) pada Masa Pensiun yang Diinginkan Secara Cerdas ( SMART )
Di sini, kita ingin menetapkan suatu level pendapatan ( income ) yang ingin kita capai ketika kita pensiun ( retired ) nanti. Hal-hal yang perlu kita lakukan adalah: ( 1) Mengevaluasi kondisi finansial kita saat ini, (2) Menentukan gaya hidup (lifestyle) yang kita inginkan pada waktu pensiun nanti, dan (3) Menentukan jumlah pendapatan yang ingin dimiliki pada waktu pensiun .
Menetapkan Suatu Tingkat Pendapatan (Income) pada masa pensiun secara cerdas ( SMART ) maksudnya adalah bahwa tingkat pendapatan ( income ) itu harus:  S=Specific  atau Tertentu,  M=Measurable  atau Terukur,  A=Attainable  atau Dapat Dicapai,  R=Reasonable  atau Masuk Akal, dan  T=Timely =ada batasan waktu untuk mencapainya.
 (1)Evaluasi Kondisi Keuangan Saat Ini 
Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini bertujuan untuk mengetahui harta (aset) apa saja yang Anda miliki dan semua utang yang menjadi kewajiban Anda. Dari harta yang Anda miliki, Anda akan tahu sumber-sumber pendapatan ( income ) pada waktu pensiun nanti. Sumber-sumber pendapatan pada waktu pensiun itu bagi seorang karyawan, yang terpenting, adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja ( DPPK ) atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan ( DPLK ), jika ada.
Jika Anda seorang karyawan tetapi bukan peserta DPPK atau DPLK (atau Dana Pensiun lain untuk anggota TNI atau ASN), maka sumber pendapatan ( income ) Anda pada masa pensiun yang terpenting barangkali adalah JHT (Jaminan Hari Tua) dari BPJS -TK (Badan Pengelola Jaminan Sosial--Tenaga Kerja). Di samping JHT, jika Anda adalah pembaca setia Ipotnews, Anda mungkin telah mengetahui pentingnya membuka rekening RDPP (Rekening Dana Pensiun Pribadi) atau IRA ( Individual Retirement Account ) yang juga merupakan sumber pendapatan ( income ) Anda yang penting pada masa pensiun.
 (2) Tentukan Gaya Hidup (Life Style) yang Anda Inginkan pada Masa Pensiun 
Setiap orang (pensiunan) tentu menginginkan bahwa Dana Pensiun miliknya akan tetap ada selama masa hidupnya. Tetapi, berapa lama seseorang akan tetap hidup setelah ia pensiun, tidak dapat ditentukan secara pasti. Apakah Dana Pensiun yang kita miliki akan cukup untuk membiayai sisa hidup kita dalam masa pensiun bergantung bukan saja pada berapa banyak Dana Pensiun yang sudah kita tabung , tetapi juga pada bagaimana kita membelanjakan uang tersebut pada masa pensiun kita .
Hal-hal yang harus kita pertimbangkan antara lain adalah (a) gaya hidup ( lifestyle ) kita pada masa pensiun, (b) tingkat kesehatan kita secara umum pada waktu pensiun, (c) apakah kita berniat untuk bekerja paruh waktu setelah pensiun, (d) usia kita pada waktu pensiun, dan lain-lain. Orang yang pensiun ketika usianya masih relatif muda dan tingkat kesehataanya relatif baik, cenderung untuk lebih banyak bepergian dibandingkan dengan orang yang pensiun pada waktu usianya telah lebih tua dan tingkat kesehatannya kurang baik.
 (3) Tetapkan Sasaran Jumlah Pendapatan yang Kamu Inginkan pada Masa Pensiun 
Sasaran jumlah pendapatan yang diinginkan pada masa pensiun harus dinyatakan secara tertentu ( specific ). Jadi, Anda tidak boleh hanya menyatakan bahwa sasaran ( goal ) pendapatan ( income ) pada masa pensiun yang Anda inginkan adalah: tingkat pendapatan yang mampu melunasi semua tagihan yang datang pada masa pensiun. Itu tidak cukup.
Pada umumnya seorang pensiunan berharap bahwa pada masa pensiunnya ia akan memiliki pendapatan ( income ) paling kurang sebesar 80% pendapatannya sebelum pensiun, karena ia telah mendengar dari para perencana keuangan ( financial planner ) bahwa jumlah pengeluaran ( expenses ) dari seorang pensiunan adalah maksimal sebesar 80% dari  pengeluarannya  semasa masih aktif bekerja.
Sasaran jumlah pengeluaran pada masa pensiun sebesar 80% dari  pengeluaran  sewaktu masih aktif bekerja itu tidak salah. Tetapi, kita harus menggunakannya secara bijaksana dan mengetahui asumsi-asumsi yang ada di balik formula tersebut.
Sebagai contoh, pada masa aktif bekerja, seseorang kemungkinan besar masih memiliki banyak beban hutang (cicilan KPR, KKB, atau KK). Orang yang masih aktif bekerja juga kemungkinan terbesarnya adalah masih menanggung beban menafkahi keluarganya, misalnya menanggung biaya kuliah anak-anaknya. Beban angsuran KPR dan KKB saja dapat mencapai 40% atau lebih dari total pengeluaran saat itu. Ketika orang itu pensiun, dan telah melunasi semua beban cicilannya, maka jumlah uang yang harus disediakan oleh Dana Pensiunnya, akan menjadi terlalu besar jika masih menggunakan formula 80% dari  pengeluaran  pada masa aktif bekerja.
II. Mengelola Pengeluaran pada Masa Pensiun
Strategi kedua untuk merencanakan pendapatan ( income ) dengan baik pada masa pensiun adalah dengan mengelola pengeluaran secara bijaksana. Pada masa pensiun, untuk membuat perencanaan pendapatan ( income ) pada masa pensiun, di samping memperhatikan sisi pendapatan, Anda juga harus memperhatikan sisi pengeluaran ( expenses ). Percuma saja Anda membuat anggaran pendapatan ( income ) setiap bulan jika ternyata pengeluaran ( expenses ) Anda tidak terkontrol.
Untuk mengelola pengeluaran dengan baik, Anda dapat melakukan tiga hal ini: ( 1) Biasakan untuk selalu mencatat semua pengeluaran besar yang pasti terjadi dan berulang, (2) Identifikasi area-area di mana Anda dapat melakukan penghematan, dan (3) Atur strategi manajemen pengeluaran yang bijaksana. 
 (1) Identifikasi Pola Pengeluaran 
Pengeluaran besar yang mungkin terjadi pada masa pensiun adalah:  (a) Biaya perumahan, (b) Biaya trasportasi, (c) Biaya pembayaran utilitas ( PDAM , PLN, internet, dan lain-lain), (d) Biaya makan sehari-hari, (e) Biaya pelayanan kesehatan, dan (f) Biaya hiburan (entertainment) dan perjalanan (travelling). 
 (2) Identifikasi Area-Area Penghematan yang Dapat Anda Lakukan 
Setelah mengidentifikasi dan menggolongkan setiap pengeluaran besar yang terjadi berulang setiap bulan (atau beberapa bulan sekali), Anda sekarang telah dapat melihat dengan jelas pengeluaran-pengeluaran apa yang terjadi berulang. Anda kemudian harus dapat menjelaskan apabila suatu pos pengeluaran mengalami lonjakan pada bulan tertentu. Dari situ Anda dapat mengidentifikasi area-area penghematan yang mungkin dapat Anda lakukan.
 (3) Terapkan Strategi Manajemen Pengeluaran yang Bijaksana 
Langkah terakhir dalam mengelola pengeluaran ( expenses management ) adalah menerapkan strategi manajemen pengeluaran yang baik, yakni menyeimbangkan tindakan berhemat ( preserving savings ) sekaligus tetap bisa menikmati periode emas ( golden age ) masa pensiun. Masa pensiun adalah masa yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang bekerja. Jadi, masa pensiun harus bisa dinikmati dengan baik. Akan tetapi, menikmati masa pensiun tidak berarti harus membiarkan pengeluaran kita menjadi tidak terkontrol.
Sesungguhnya, bagaimana pun baiknya kita menjaga pengeluaran kita, tetap saja ada hal-hal yang tidak dapat kita kontrol, yaitu:  (1) Biaya pemeliharaan kesehatan, (2) Kenaikan harga-harga barang dan jasa (inflasi), dan (3) Kinerja aset investasi kita . Dalam hal ini, yang dapat kita lakukan hanyalah melakukan persiapan yang baik. Misalnya, persiapan untuk menghadapi biaya-biaya pemeliharaan kesehatan yang seringkali tidak terduga kapan terjadinya, serta jumlah yang harus kita tanggung pada masa pensiun, adalah dengan membeli polis asuransi kesehatan yang cukup.
Kemudian, persiapan untuk menghadapi kenaikan harga-harga barang dan jasa (inflasi), dapat dilakukan dengan cara menyelaraskan pendapatan ( income ) kita dengan kenaikan inflasi tersebut. Jadi di sini, aset sumber pendapatan ( income ) kita tidak seluruhnya ditaruh pada kas yang tidak menghasilkan bunga lebih besar dari tingkat inflasi, atau hanya pada instrumen pendapatan tetap, yang harganya bergerak berlawanan dengan kenaikan inflasi, tetapi (sebagian kecil) juga disimpan dalam aset-aset bersifat ekuitas sebagai sarana lindung nilai ( hedge ) terhadap inflasi.
III. Mengelola Utang
Strategi ketiga dalam menyusun rencana pendapatan pada masa pensiun yang baik adalah dengan mengelola utang secara bijaksana.  Pertama-tama , Anda harus mulai dengan melunasi utang-utang yang berbunga tinggi.  Kedua , Anda harus menahan diri untuk tidak berutang ketika masa pensiun sudah semakin dekat (terutama berutang untuk membeli barang-barang konsumsi dan barang-barang yang nilainya akan menyusut (misalnya mobil).  Ketiga , dengan berfokus pada strategi mengurangi utang sebelum pensiun, Anda dapat membebaskan lebih banyak sumber daya keuangan untuk kebutuhan tabungan Dana Pensiun.
Dengan demikian, sumber daya keuangan yang ada dapat dipergunakan untuk mendukung gaya hidup ( lifestyle ) yang Anda inginkan pada waktu pensiun, dan tidak dipergunakan hanya untuk melunasi utang-utang masa lalu.
IV. Berinvestasilah dengan Bijaksana
Ketika Anda telah atau akan segera memasuki masa pensiun, Anda harus mulai melepaskan semua atau sebagian besar dari investasi yang beresiko tinggi, terutama investasi pada instrumen-instrumen keuangan ( financial assets ) yang bersifat ekuitas. Investasi pada instrumen keuangan ( financial assets ) berpendapatan tetap juga harus dibatasi pada obligasi-obligasi jangka pendek dan berperingkat baik ( investment grade ).
Bagian terbesar dari investasi pada instrumen keuangan ( financial assets ) harus ditempatkan dalam instrumen pasar uang ( money market instrument ) atau deposito.
Adalah lebih baik lagi jika Anda telah berinvestasi (berdiversifikasi) ke dalam aset riil ( tangible assets ), di samping aset keuangan ( intangible assets ) seperti tanah dan bangunan ( property ) dan emas batangan ( golds ).
Berinvestasi di dalam aset-aset keuangan seperti saham-saham, obligasi, atau reksadana memang menawarkan banyak keuntungan, tetapi resiko investasi dalam aset-aset keuangan terlalu besar bagi pensiunan (yang horizon investasinya sudah semakin pendek dan toleransi resikonya semakin kecil).
Sebaliknya, investasi dalam aset-aset riil seperti tanah dan bangunan ( property ) atau emas batangan walau pun dari segi likuiditasnya tidak sebaik aset-aset keuangan tetapi paling tidak fluktuasi harganya tidak sebanyak fluktuasi harga pada aset-aset keuangan ( financial assets ).
Tentu saja, kami tidak mengatakan bahwa Anda harus menghindari investasi pada aset-aset keuangan seluruhnya. Anda hanya perlu menjadikan porsi aset-aset keuangan kecil saja dibanding porsi deposito dan aset-aset riil.
V. Mulailah Merencanakan Pendapatan pada Masa Pensiunmu Lebih Awal
Strategi kelima atau terakhir untuk menyusun Perencanaan Pendapatan ( income ) pada Masa Pensiun (Retirement Income Planning) yang baik adalah mulailah menyusun rencana tersebut lebih awal, dan bukan buru-buru menyusunnya ketika Anda telah memasuki masa pensiun atau ketika masa pensiun telah di depan mata.
Ketika Anda sudah mulai menyusun rencana pendapatan ( income ) tersebut lebih awal, Anda akan memiliki lebih banyak opsi dan fleksibilitas untuk mengatur rencana dan strategi untuk mencapai sasaran pensiun.
Sebagai contoh, misalkan sasaran ( goals ) pensiun Anda adalah untuk merawat kesehatan diri sendiri atau keluaga terdekat yang selama ini terabaikan karena kesibukan Anda untuk bekerja mencari nafkah. Jika Anda telah mulai lebih awal menyusun rencana pendapatan ( income ) pada masa pensiun lebih awal, Anda akan mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan  survey  atas pilihan-pilihan yang Anda punya. Bahkan, Anda mungkin memiliki cukup banyak waktu untuk mencoba pilihan untuk relokasi ke tempat lain yang lebih menarik dan lebih murah daripada tinggal di kota besar seperti Jakarta.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS