Laba Emiten Ini Melonjak 352%, Sahamnya Melambung
Wednesday, July 17, 2024       14:49 WIB

JAKARTA, investor.id- Saham emiten properti, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk () meningkat 19,48% ke Rp 92 per akhir sesi I perdagangan 17 Juli 2024. Sebanyak 1,08 miliar saham ditransaksikan, frekuensi 57.328 kali, dan nilai transaksi Rp 92,67 miliar.
Dalam satu pekan terakhir saham ini mendadak melejit 61,40% dan dalam satu bulan terakhir melambung 80,39%.
Emiten yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur ini mengelola kawasan komersial terpadu - Balikpapan Superblock - dengan berbagai fasilitas.
Perseroan memiliki pusat perbelanjaan yang disewakan yang bernama Mal E-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue, serta melakukan penjualan unit apartemen dan condotel.
Direktur , Daniel Wirawan sempat menyebutkan, pada kuartal I-2024, perseroan mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 82,5 miliar mengalami peningkatan sebesar 6,78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp 77,2 miliar.
"Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pada segmen pendapatan usaha sebesar 19,71%, yang merupakan dampak dari naiknya occupancy rate Mal E-Walk dan Mal Pentacity," ujarnya dalam keterangan resmi, akhir Mei 2024.
Laba Bersih
Pada segmen penjualan, perseroan berhasil mencatatkan peningkatan yang signifikan atas penjualan apartemen sebesar 83,38% dibandingkan dengan periode sebelumnya tahun 2023, hal ini dikarenakan aktivitas perekonomian maupun daya beli yang meningkat karena pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Daniel mengatakan, seiring dengan meningkatnya penjualan dan pendapatan sewa perseroan, laba usaha perseroan juga mengalami peningkatan pada kuartal I-2024, di mana tercatat sebesar Rp 33,4 miliar atau meningkat 51,98% dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang hanya sebesar Rp 22,0 miliar.
Alhasil dari sisi bottom line atau laba bersih, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 17,1 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 352,38% dibandingkan dengan kuartal I-2023. Peningkatan tersebut dikarenakan karena efisiensi beban pokok pendapatan dan beban keuangan yang dilakukan oleh perseroan.

Sumber : investor.id
An error occurred.