Klaim Pengangguran Amerika di Bawah Ekspektasi, Bursa Wall Street Melempem
Friday, January 20, 2023       04:49 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melemah, Kamis, setelah data menunjukkan pasar tenaga kerja yang ketat memperbaharui kekhawatiran Federal Reserve akan melanjutkan jalur agresif kenaikan suku bunga yang dapat membawa ekonomi ke dalam resesi.
Laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim pengangguran mingguan lebih rendah dari ekspektasi, memperlihatkan pasar tenaga kerja tetap solid meski ada upaya Fed untuk menahan permintaan pekerja, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (19/1) atau Jumat (20/1) pagi WIB.
Ekspektasi bank sentral akan menurunkan ukuran kenaikan suku bunga pada pengumuman kebijakan bulan depan tidak berubah oleh laporan tersebut.
Investor mencari tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja sebagai bahan utama yang dibutuhkan The Fed untuk mulai memperlambat langkah-langkah pengetatan kebijakannya.
Data lain menunjukkan aktivitas manufaktur di wilayah mid-Atlantic melemah lagi pada Januari, sementara data dari Departemen Perdagangan mengonfirmasi resesi di pasar perumahan masih berlanjut.
"Apa yang kita lihat adalah pasar mengukir titik terendah dalam ketidakpastian sehingga berita tersebut kurang berpengaruh dan apa yang kita lihat hari ini hanyalah kelanjutan dari itu," kata Brad McMillan, Chief Investment Officer Commonwealth Financial Network, di Waltham, Massachusetts.
"Faktanya kita tidak melihat lebih banyak reaksi yang mengatakan banyak berita buruk di luar sana."
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 252,4 poin atau 0,76% menjadi 33.044,56, S&P 500 kehilangan 30,01 poin atau 0,76% menjadi 3.898,85 dan Nasdaq Composite berkurang 104,74 poin atau 0,96% menjadi 10.852,27.
Komentar baru-baru ini dari pejabat Fed terus menyoroti diskoneksi antara pandangan bank sentral tentang terminal reta dan ekspektasi pasar.
Presiden Fed Boston Susan Collins menggemakan komentar dari pembuat kebijakan lain untuk mendukung kasus kenaikan suku bunga di atas 5%.
Tetapi saham bergerak dari posisi terendah setelah Wakil Ketua Fed Lael Brainard mengatakan bank sentral masih "menelaah" tingkat suku bunga yang akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Pasar, bagaimanapun, melihat terminal rate di level 4,89% pada Juni dan sebagian besar memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dari the Fed pada pertemuan Februari, dengan penurunan suku bunga di paruh kedua tahun ini.
S&P 500 dan Dow sama-sama jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut, penurunan beruntun terpanjang mereka dalam sebulan.
Di sisi laporan keuangan, Procter & Gamble Co anjlok 2,11% setelah peringatan biaya komoditas menekan laba, meski perkiraan penjualan setahun penuh meningkat.
Analis sekarang memperkirakan laba year-over-year dari perusahaan S&P 500 melorot 2,8% untuk kuartal keempat, menurut data Refinitiv, dibandingkan penurunan 1,6% di awal tahun.
Netflix Inc ditutup merosot 3,23% menjelang laporan keuangan yang dijadwalkan untuk dirilis setelah bel penutupan Kamis. Tetapi sahamnya rebound 3,33% setelah membukukan peningkatan jumlah pelanggan untuk kuartal terakhir dan mundurnya co-founder Reed Hastings dari peran CEO menjadi executive chairman. (ef)

Sumber : Admin