Kerugian Menghadapi Masa Depan tanpa Rencana Keuangan
Monday, April 14, 2025       15:59 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul ' Alternatif Dari Penggunaan Jasa Perencana Keuangan' , kita telah membahas dua alternatif untuk penggunaan jasa Perencana Keuangan ( Financial Planner ), yaitu (1) Menggunakan Robo Advisor, seperti IPOTPLAN yang gratis, dan (2) Melakukan Perencanaan Keuangan secara mandiri  (Do-It-Yourself ).
Alternatif seperti ini perlu kami sampaikan karena profesi Perencana Keuangan (Financial Planner) di Indonesia masih termasuk langka, dan sulit untuk mendapatkan layanan perencanaan keuangan yang berkualitas dan murah.
Pada artikel ini kita akan membahas mengenai kerugian dalam menghadapi masa depan tanpa rencana keuangan. Tanpa adanya rencana keuangan, maka:
(1) Keputusan keuangan yang diambil sering bersifat tiba-tiba ( Impulsive )
Rencana Keuangan ( Financial Plan ) dapat dipandang sebagai peta bagi kita untuk berpindah dari kondisi keuangan kita saat ini ke kondisi keuangan yang lebih baik di masa depan. Tanpa adanya rencana keuangan yang baik ( solid ), maka kita dapat terjebak ke dalam situasi di mana kita hanya mengambil keputusan keuangan berdasarkan tawaran apa yang datang kepada kita pada suatu saat tertentu ( impulsive ).
Sebagai contoh, misalnya kita belum berpikir tentang membeli polis asuransi jiwa. Pada satu kesempatan, kita pergi melayat ke rumah seorang teman yang mengalami kesusahan karena kepala keluarganya tiba-tiba dipanggil Tuhan dalam suatu kecelakaan tragis. Tiba-tiba, seorang teman yang sudah lama tidak bertemu menawarkan untuk membeli polis asuransi jiwa kepada kita. Kita mungkin akan tergerak hatinya untuk membeli polis asuransi itu karena kita tidak ingin kejadian serupa yang terjadi pada diri teman itu terjadi pada diri kita.
Tetapi, kita tidak tahu persis jenis asuransi jiwa yang bagaimana yang paling cocok bagi keluarga kita ( whole life, term life,  atau  endowment ), berapa jumlah pertanggungan yang ideal bagi keluarga kita, atau berapa lama masa pembayaran premi yang terbaik untuk kita ambil.
Pada umumnya, seorang agen asuransi jiwa tidak tahu (dan mungkin juga tidak peduli) bagaimana menjelaskan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu, karena mereka hanya peduli pada bagaimana menutup penjualan sebesar mungkin dengan cara secepat mungkin.
Bagi calon nasabah, yang tidak memiliki rencana keuangan sebelumnya, resiko dari mengambil keputusan keuangan yang tiba-tiba ( impulsive ) adalah kemungkinan membeli produk yang tidak sesuai kebutuhannya, membeli terlalu banyak dibandingkan kebutuhan, atau membayar terlalu mahal karena tidak cukup melakukan riset atas produk yang dibutuhkan.
(2) Meningkatnya kecenderungan melakukan kesalahan finansial
Berikutnya, jika kita tidak memiliki rencana keuangan, kita dapat terjebak dalam utang (dan menghadapi resiko kebangkrutan) pada saat menghadapi situasi darurat. Kalau kita sudah memiliki rencana keuangan, tentu kita tahu bahwa kita wajib memiliki Dana Darurat ( Reserve Fund ) untuk menghadapi kejadian-kejadian tak terduga. Kita tentu tidak menginginkan hal-hal buruk terjadi pada diri kita atau keluarga kita.
Tetapi, hal-hal buruk dapat, dan selalu akan terjadi, pada siapa pun tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Misalnya, pada situasi ekonomi yang serba sulit seperti sekarang, setiap orang yang bekerja di suatu Perusahaan tentu pernah menghadapi resiko kehilangan pekerjaan karena PHK (Pemutusan Hubungan Pekerjaan). Orang yang memiliki Rencana Keuangan ( Financial Plan ), akan memiliki Dana Darurat (Emergency Fund) untuk menghadapi situasi darurat seperti ini. Dana Darurat ( Emergency Fund ) juga berguna untuk kejadian-kejadian tak terduga lainnya, seperti anggota keluarga yang jatuh sakit, mobil yang dipakai untuk pergi dan pulang kerja mengalami kecelakaan, dan lain-lain.
(3) Sering kehilangan kesempatan berinvestasi
Orang yang tidak memiliki perencanaan keuangan seringkali akan kehilangan kesempatan berinvestasi yang berharga, baik itu investasi pada aset-aset keuangan mau pun investasi pada aset-aset riil seperti tanah dan bangunan. Jika kita sudah mempunyai rencana keuangan ( financial plan ), tentu kita tahu bahwa kita tidak dapat memiliki Dana Cadangan ( Emergency Fund ) tanpa menabung terlebih dahulu. Setelah memiliki Dana Cadangan yang cukup, barulah kita dapat melirik kesempatan untuk berinvestasi.
Untuk memiliki rumah impian, misalnya, kita harus menabung uang muka ( down payment ) dan kemudian mencicil rumah tersebut sampai lunas. Di sini dibutuhkan rencana keuangan ( financial plan ) yang solid sehingga cicilan rumah dapat berlangsung terus sampai lunas.
Tanpa adanya rencana keuangan yang solid, pembelian aset dengan nilai besar seperti rumah, hanya bisa dilakukan secara tunai. Akibatnya, kesempatan untuk memiliki (berinvestasi) dalam aset yang berniai besar seringkali tidak dapat dilakukan.
(4) Persiapan pensiun yang tidak memadai
Salah satu perencanaan keuangan terpenting adalah perencanaan pensiun. Perencanaan pensiun ( retirement planning ) merupakan perencanaan keuangan jangka panjang. Masa pensiun yang nyaman hanya bisa dinikmati kalau tujuan pensiun telah tercapai, salah satu di antaranya adalah memiliki dana pensiun yang cukup.
Orang yang tidak memiliki perencanaan pensiun yang solid, tidak akan dapat pensiun dengan nyaman. Misalnya, jika seseorang harus pensiun ketika usianya sudah memasuki masa pensiun, tetapi ia belum menyimpan dana pensiun yang cukup. Menyimpan Dana Pensiun yang cukup artinya adalah bahwa Dana Pensiun itu harus cukup untuk membiayai semua kebutuhan pada masa pensiunnya.
Oleh karema itu dibutuhkan Perencanaan Pensiun dan Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Planning and Retirement Income Planning ). Perencanaan Pensiun ( Retirement Planning ) adalah perencanaan yang dimulai sejak kita mulai memiliki pendapatan dan berakhir pada waktu kita pensiun. Sebaliknya, Perencanaan Pendapatan Pada Masa Pensiun ( Retirement Income Planning ) adalah perencanaan pendapatan yang dimulai sejak kita memasuki masa pensiun hingga meninggal dunia.
(5) Tidak adanya jaminan asuransi dan manajemen risiko
Perencanaan keuangan yang baik harus mencakup pula manajemen risiko untuk memastikan bahwa semua aset-aset yang telah kita kumpulkan tidak akan hilang percuma karena terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, mobil atau rumah yang kita miliki harus dilindungi dari resiko kehilangan akibat pencurian atau kebakaran.
Mobil dapat kita lindungi dari resiko kehilangan akibat pencurian dengan membeli polis asuransi  All Risk  atau asuransi  Total Loss Only (TLO) . Rumah dapat kita lindungi dari resiko kehilangan akibat kebakaran dengan membeli polis asuransi  Fire Insurance . Bahkan diri kita sendiri, sebagai sumber keuangan yang membayar semua aset-aset yang kita miliki juga harus dilindungi dengan polis Asuransi Jiwa yang memadai.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS