Kenaikan Stok Amerika di Bawah Ekspektasi, Minyak Dunia Relatif Stabil
Thursday, January 26, 2023       04:29 WIB

Ipotnews - Harga minyak relatif stabil, Rabu, setelah data pemerintah menunjukkan peningkatan yang lebih kecil dari ekspektasi dalam persediaan minyak mentah Amerika, mengimbangi data ekonomi yang lemah.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun satu sen menjadi USD86,12 per barel, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (25/1) atau Kamis (26/1) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menetap di posisi USD80,15 per barel, naik 2 sen.
Brent anjlok 2,3% dan kontrak berjangka WTI tergelincir 1,8% pada sesi Selasa setelah data menunjukkan aktivitas bisnis Amerika berkontraksi pada Januari selama tujuh bulan berturut-turut, meningkatkan kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi.
"Menjelang akhir sesi, pasar mulai sedikit lebih cemas tentang ekonomi dan hal-hal seperti itu," kata Direktur Mizuho, Robert Yawger. "Kekhawatiran utama saat ini adalah kehancuran permintaan karena perlambatan ekonomi."
Harga WTI sempat melesat lebih dari USD1 per barel, Rabu, setelah Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah Amerika naik 533.000 barel minggu lalu menjadi 448,5 juta barel. Analis yang disurvei  Reuters  memperkirakan lonjakan 1 juta barel.
"Pasar menganggap laporan tersebut agak mendukung," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
"Jika kita melihat minyak mentah, kenaikan stok tersebut jauh lebih kecil dari yang diantisipasi, dan itu menimbulkan kekhawatiran tentang keterbatasan pasokan. Tidak ada pasokan cadangan, seperti yang biasa kita lakukan, karena Strategic Petroleum Reserve terkuras sangat banyak."
Harga minyak mentah menguat pada 2023, dengan Brent mencapai USD89 per barel minggu ini untuk pertama kalinya sejak awal Desember, dipicu berakhirnya pengendalian ketat Covid-19 China dan harapan kenaikan suku bunga AS akan segera berkurang.
Di sisi pasokan, volume akan tetap stabil karena Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, kemungkinan akan mendukung tingkat produksi saat ini pada pertemuan 1 Februari kelompok tersebut, kata sumber OPEC Plus, Selasa. (ef)

Sumber : Admin