Kenaikan Suku Bunga Acuan The Fed Berpotensi Lanjut, Rupiah Diprediksi Melemah
Friday, May 19, 2023       09:25 WIB

Ipotnews - Kurs rupiah diprediksi ditutup melemah terhadap dolar di akhir pekan ini, karena kuatnya data ekonomi Amerika Serikat memperbesar peluang Federal Reserve mempertahankan kenaikan suku bunga acuan pada Juni 2023.
Mengutip data Bloomberg, Jumat (19/5) pukul 09.08 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp14.929 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 61 poin atau 0,41% apabila dibandingkan posisi penutupan pasar spot Rabu sore kemarin (17/5) di level Rp14.868 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS di akhir pekan ini. "Penyebabnya karena perubahan ekspektasi pelaku pasar mengenai kenaikan suku bunga acuan AS," kata Ariston dalam keterangan tertulis, pagi ini.
Belakangan, data-data ekonomi AS terbaru yang dirilis membaik, seperti data produksi industri, data klaim tunjangan pengangguran, data indeks manufaktur di area Philadelphia dan data penjualan ritel pun masih menunjukan pertumbuhan. Membaiknya data ekonomi AS bisa mendorong kenaikan inflasi AS ke depan dimana saat ini pun tingkat inflasi AS masih jauh dari target 2%.
"Sebagian pasar mulai berekspektasi bahwa the Fed kemungkinan masih akan menaikan suku bunga acuannya dan tidak menahannya," ujar Ariston.
Menurut survei CME yang ditampilkan di FedWatch Tool saat ini, persentase pelaku pasar yang mengekspketasikan kenaikan dan jeda di rapat moneter AS bulan Juni 2023 hampir berimbang. Padahal sebelumnya sebagian besar mengekspektasikan jeda.
Tapi di sisi lain, sentimen pasar terhadap aset berisiko cukup positif hari ini, indeks saham Asia terlihat bergerak naik. "Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah," tutup Ariston.
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp14.900 -Rp14.950 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.800 per dolar AS.
(Adhitya)

Sumber : admin