Kekhawatiran Permintaan Hantui Pasar, Tembaga di Jalur Penurunan Bulanan Kedua
Friday, November 29, 2024       15:19 WIB

Ipotnews - Harga tembaga menguat, Jumat, didukung pelemahan dolar, tetapi tetap berada di jalur penurunan bulanan kedua berturut-turut karena kekhawatiran permintaan di tengah kemungkinan tarif Amerika Serikat dan minimnya stimulus China yang agresif.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,3%, membuat logam yang dihargakan dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 0,3% menjadi USD9.029 per metrik ton pada pukul 14.31 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Hanoi, Jumat (29/11).
Sementara, kontrak tembaga Januari yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ( SHFE ) ditutup hampir datar di USD73.830 yuan (USD10.216,28) per ton.
Namun, tembaga SHFE membukukan kerugian bulanan kedua berturut-turut, sedangkan logam merah LME juga di jalur penurunan pada November di tengah kekhawatiran Presiden terpilih AS Donald Trump akan mengenakan lebih banyak tarif pada impor, yang bisa memukul pertumbuhan ekonomi dan konsumsi logam, terutama di China.
Langkah-langkah stimulus Beijing sejauh ini juga kurang dari ekspektasi dan belum secara langsung menargetkan sektor-sektor yang mengonsumsi logam.
"Kedatangan Trump, dan dengan demikian penguatan dolar, dan kegagalan stimulus China untuk menunjukkan warna pada data ekonomi merupakan pendorong utama jatuhnya harga logam bulan ini," kata Sandeep Daga, Direktur Metal Intelligence Centre.
"Dalam beberapa minggu terakhir, trader hengkang dari kompleks LME, menjelang kuartal berikutnya yang kemungkinan bergejolak."
Harga tembaga LME, yang merosot hampir 20% dari rekor tertinggi USD11.104,50 yang dicapai pada Mei, didukung permintaan China yang solid di sekitar level resistance utama USD9.000.
Stok tembaga SHFE anjlok menjadi 108.775 ton, terendah sejak 5 Februari.
Logam dasar lainnya di kompleks LME, aluminium naik 0,3% menjadi USD2.605,50 per ton, nikel turun 0,5% jadi USD15.985, timbal (lead) menguat 0,9% ke posisi USD2.075,50, timah melonjak 1,8% ke level USD28.700, sementara seng (zinc) melorot 0,4% menjadi USD3.041.
Di bursa berjangka Shanghai, aluminium naik 0,2% menjadi 20.390 yuan per ton, nikel melemah 0,3% jadi 126.010 yuan, timah melambung 2,4% ke posisi 239.430 yuan, sementara seng ambles 2,6% menjadi 25.200 yuan dan timbal bertambah 0,2% jadi 17.395 yuan. (ef)

Sumber : Admin