Kalau Sabar di Saham Ini Cuannya 1.091%
Saturday, May 24, 2025       15:32 WIB

JAKARTA, investor.id- Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka suspensi perdagangan saham PT PAM Mineral Tbk () mulai Senin (26/5/2025) pekan depan.
Sebelumnya, saham ini kena setop BEI sejak 16 Mei 2025 lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
"Suspensi atas perdagangan saham PT PAM Mineral Tbk () di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 26 Mei 2025," jelas pengumuman BEI, Jumat (23/5/2025).
Namun demikian, BEI memasukkan saham ke papan pemantauan khusus full call auction (FCA), efektif per 26 Mei 2025. Karena memenuhi kriteria 10, yaitu dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Saham PAM Mineral pada 15 Mei 2025 ditutup melompat 10,99% ke Rp 1.060. Saham ini juga sempat menyentuh level tertingginya sepanjang masa Rp 1.090 pada 9 Mei 2025.
Dalam periode year to date (ytd), saham melejit 307,69%. Dan jika betah serta sabar punya saham ini sejak tiga tahun lalu, maka potensi gain -nya tembus 1.091% dari Rp 89 perak di Mei 2022.
Target Laba dan Akuisisi
Sementara itu,PAM Mineral () mengungkapkan sejumlah rencana strategis mulai dari target laba sampai akuisisi tambang baru yang tinggal menunggu persetujuan Kementerian ESDM .
Dari sisi laba bersih, emiten nikel tersebut mengincar sebesar Rp 650 miliar pada tahun buku 2025. Angka tersebut melambung 104% jika dikomparasikan dengan laba bersih pada tahun buku 2024 yang sebesar Rp 318 miliar.
Direktur Keuangan Herman Thio menyebut, target pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan target penjualan nikel pada tahun ini yang diekspektasikan mencapai 3,3 juta ton.
"Jadi, sampai 31 Desember 2025, kami akan menjual 3,3 juta ton dan laba bersih kurang lebih Rp 650 miliar," ucap Herman dalam paparan publik, Senin (19/5/2025).
Hal lain, juga menargetkan akuisisi atas perusahaan tambang, PT Sumber Mineral Abadi (SMI), rampung pada tahun ini. Herman mengungkapkan, menginvestasikan sekitar Rp 390 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengakuisisi PT SMI.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Suhartono menambahkan, transaksi akuisisi PT SMI saat ini tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Kementerian ESDM Bahlil Lahadalia.
Mengingat, seluruh rangkaian proses transaksi yang dilewati sudah cukup panjang. "Jadi, kami memiliki target secepatnya. Tapi, saat ini posisinya untuk proses persetujuan masih di Kementerian ESDM ," tutur Suhartono.
Adapun, dalam upaya mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan optimalisasi nilai tambah, Suhartono mengatakan, berkomitmen untuk gencar melakukan kegiatan pengeboran sebagai bagian dari upaya pengembangan sumber daya dan penambahan cadangan tambang.
"Tahun ini, kami membidik volume produksi sebesar 809.875.000 wmt. Sementara entitas anak (PT Indrabakti Mustika (IBM) diharapkan mencapai produksi hingga 1.798.791 wmt," tutupnya.

Sumber : investor.id
An error occurred.