Jelang Pertemuan AS-China, Greenback Perkasa Versus Mata Uang Utama
Friday, May 09, 2025       13:50 WIB

Ipotnews - Dolar AS menuju kenaikan mingguan terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, Jumat, karena kesepakatan perdagangan Amerika-Inggris meningkatkan harapan akan kemajuan dalam pembicaraan AS-China yang akan dating.
Sementara, spekulasi tentang pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang segera terjadi menyusut setelah bank sentral mengindikasikan tidak akan terburu-buru.
Pasar keuangan memasuki akhir pekan dengan fokus pada negosiasi perdagangan antara Washington dan Beijing yang akan dimulai Sabtu di Swiss, demikian laporan  Reuters,  di Singapura, Jumat (9/5).
Euro menyentuh level terendah satu bulan di USD1,1197 dan turun sekitar 0,6% selama sepekan. Yen melemah sekitar 0,4% minggu ini dan mencapai level terendah satu bulan di 146,18 per dolar, sebelum stabil di sekitar 145,48, Jumat.
Poundsterling, yang menguat karena laporan berita tentang kesepakatan perdagangan AS-Inggris, kembali melemah ketika kesepakatan tersebut ternyata relatif terbatas dan menyentuh level terendah tiga pekan di USD1,3220 pada awal perdagangan Jumat.
Perjanjian "persyaratan general" tersebut memperluas akses pertanian bagi kedua negara dan menurunkan bea masuk Amerika yang mahal atas ekspor mobil Inggris, tetapi tetap mempertahankan batas dasar 10%.
"Reaksi pasar terhadap pembelian USD mungkin mencerminkan optimisme yang lebih besar bahwa kesepakatan tarif tersebut dapat dilakukan," kata Steve Englander, analis Standard Chartered.
"Trump yang menggantungkan prospek pelonggaran ketegangan perdagangan dengan China mungkin menambah optimisme bahwa gangguan global akibat perang dagang mungkin tidak separah yang ditakutkan pasar."
"Untuk saat ini, pasar G10 akan lega jika tarif bilateral AS dan China dibatalkan, bahkan jika tarif tersebut tetap jauh di atas level 19 Januari," papar dia.
Saat mengumumkan kesepakatan dengan Inggris, Trump memperkirakan negosiasi substantif antara Amerika dan China akhir pekan ini dan tarif terhadap Beijing sebesar 145% kemungkinan akan turun.
Pemerintah mempertimbangkan rencana untuk memangkas tarif impor China lebih dari setengahnya,  New York Post  melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, meski Gedung Putih menepisnya sebagai spekulasi.
Dolar Australia menuju depresiasi mingguan pertamanya dalam sebulan, dengan penurunan 0,7% menjadi USD0,6407. Dolar Selandia Baru juga melemah, bertahan di level support USD0,5895, tepat di atas rata-rata pergerakan 200 harinya.
Di sisi bank sentral minggu ini, pergerakan sesuai dengan ekspektasi, di mana Bank of England memangkas suku bunga, sementara Swedia, Norwegia, dan Amerika Serikat mempertahankan suku bunga.
Namun, pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell, yang menekankan tingkat ketidakpastian, dianggap mengurangi kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga dalam waktu dekat dan pasar yang memperhitungkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Juni bergeser menjadi sekitar 17% dari sekitar 55% seminggu lalu. (ef)

Sumber : Admin