Investor Nantikan Keputusan The Fed, Wall Street Relatif Mendatar
Tuesday, September 19, 2023       04:31 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street relatif flat, Senin, karena pelaku pasar menantikan keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga utama tidak berubah pekan ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik tipis 6,06 poin, atau 0,02%, menjadi 34.624,3, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (18/9) atau Selasa (19/9) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 3,21 poin, atau 0,07%, menjadi 4.453,53 sedangkan Nasdaq Composite Index meningkat 1,90 poin, atau 0,01% menjadi 13.710,24.
Ketiga indeks Wall Street mengakhiri sesi yang berombak dengan kenaikan nominal, karena investor, dengan sedikit katalis, menunjukkan sedikit keyakinan menjelang pertemuan kebijakan moneter dua hari the Fed.
"(Chairman Fed Jerome) Powell dapat memicu pergerakan besar ke arah mana pun dengan komentarnya dan kita tentu tidak ingin terjebak di sisi yang salah," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel, di Charlottesville, Virginia.
Bank sentral berjanji untuk tetap tangkas sehubungan dengan data ekonomi, yang menunjukkan tanda-tanda bahwa inflasi inti masih terus menurun menuju target tahunan the Fed sebesar 2%, dan memperlihatkan perekonomian Amerika Serikat tetap pada pijakan yang solid.
Namun, di sisi lain, meningkatnya kekhawatiran bahwa kebuntuan di Capitol Hill dapat mengakibatkan potensi government shutdown membuat pelaku pasar ketar-ketir.
Menteri Keuangan Janet Yellen, Senin, mengatakan meski tidak melihat adanya risiko terhadap pusat perekonomian, dia memperingatkan bahwa penutupan pemerintah akan "Menciptakan...situasi yang dapat menyebabkan hilangnya momentum adalah sesuatu yang tidak kita perlukan sebagai sebuah risiko pada saat ini."
Momen utama minggu ini adalah pertemuan kebijakan the Fed, yang diperkirakan berakhir dengan jeda kenaikan suku bunga, sehingga target suku bunga tidak berubah untuk kedua kalinya sejak Maret 2022, ketika bank sentral melancarkan serangannya dalam upaya melawan inflasi.
Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ) juga akan merilis Summary of Economic Projections triwulanan, yang akan mencakup "dot plot", atau gambaran sekilas ekspektasi anggota yang berpartisipasi mengenai jalur suku bunga di masa depan.
Pasar keuangan saat ini memiliki keyakinan 99% the Fed akan mempertahankan suku bunga utama di kisaran 5,25%-5,00%, Rabu. Selain itu, pergerakannya kurang pasti, dengan kemungkinan 69% bahwa FOMC akan mempertahankan pada pertemuan November, menurut FedWatch Tool CME Group.
"Pasar ingin melihat dot plot lebih rendah dibandingkan sebelumnya," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research di New York. "Ini adalah kasus di mana kabar buruk merupakan kabar yang baik; kebanyakan orang akan mengatakan akan lebih baik jika ringkasan proyeksi ekonomi menunjukkan pelemahan ekonomi tahun depan," ketika mereka mengukur waktu dari potensi perubahan the Fed.
Di sisi lain, kemungkinan pelemahan ekonomi dapat bermutasi menjadi resesi masih menjadi kekhawatiran terbesar.
"Investor mempertanyakan kemungkinan perlambatan versus hard landing, bertanya-tanya apakah keadaan bisa menjadi lebih buruk dari perkiraan analis saat ini," tambah Stovall.
Saham energi, yang didukung lonjakan harga minyak mentah, memperoleh keuntungan terbesar dari 11 sektor utama S&P 500, sementara saham consumer discretionary mencatat persentase penurunan terbesar, dengan Tesla Inc paling membebani.
VF Corp merosot 4,6% menyusul penurunan peringkat saham perusahaan pakaian tersebut oleh Piper Sandler menjadi "netral" dari "overweight".
Produsen chip Inggris, Arm Holdings, anjlok 4,5% setelah Bernstein memberikan rating "underperform" hanya beberapa hari setelah debutnya yang luar biasa.
Paypal Holdings melorot 2,0% setelah MoffettNathanson memangkas peringkatnya menjadi "market perform" dari "outperform".
Volume di bursa Wall Street tercatat 9,44 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 10,05 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin