Investor Cermati Data Ekonomi dan Politik, Bursa Ekuitas Eropa Menghijau
Tuesday, May 16, 2023       03:37 WIB

Ipotnews - Saham Eropa menguat, Senin, setelah investor menelaah ketidakpastian seputar pembicaraan plafon utang Amerika Serikat dan pemilu di Turki, sementara mengurai data untuk petunjuk tentang keadaan ekonomi global.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,25% atau 1,18 poin menjadi 466,67, setelah mencapai level tertinggi dua minggu selama sesi tersebut, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (15/5) atau Selasa (16/5) dini hari WIB.
Indeks patokan itu sebagian besar diperdagangkan dalam kisaran ketat bulan ini karena investor mencari petunjuk tentang berapa lama bank sentral utama akan terus menaikkan suku bunga guna menjinakkan inflasi.
Kendati perbankan sebagian besar membukukan keuntungan, saham BBVA Spanyol - di antara bank-bank Eropa yang paling terpapar ke Turki - merosot 4,2% karena pemilihan presiden negara itu tampaknya menuju pemungutan suara putaran kedua.
"Secara keseluruhan, prospeknya masih cukup positif, tetapi kita tidak dapat melupakan bahwa kita datang dari masa stimulus pemerintah dalam jumlah besar dan masih berjuang melawan inflasi yang tinggi dan terus-menerus," kata Daniela Hathorn, analis Capital.com.
"Investor masih belum berpikir bahwa kita sudah keluar dari kesulitan, dan mempersiapkan diri untuk apa yang mungkin terjadi dalam dua atau tiga tahun ke depan."
Indeks utama regional juga menghijau. Di Jerman, Indeks DAX naik tipis 0,02% atau 3,42 poin menjadi 15.917,24, FTSE 100 Inggris meningkat 0,30% atau 23,08 poin menjadi 7.777,70, dan CAC Prancis bertambah 0,05% atau 3,36 poin menjadi 7.418,21.
Data menunjukkan indeks harga grosir Jerman sedikit turun pada April, penurunan year-on-year pertama sejak Desember 2020, sementara indeks lainnya menunjukkan harga konsumen di Swedia menyusut lebih dari ekspektasi pada April.
Sementara itu, produksi industri zona euro turun jauh lebih besar dari estimasi pada Maret karena output barang modal anjlok, meski penurunan tajam tampaknya merupakan akibat dari angka-angka dari Irlandia.
Kendati Federal Reserve membiarkan pintu tetap terbuka untuk jeda dalam siklus pengetatan moneternya, Bank Sentral Eropa mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga.
Kenaikan suku bunga ECB yang cepat menurunkan inflasi secara moderat tahun lalu, tetapi dampak terbesarnya diprediksi pada 2024, tutur bank sentral dalam sebuah artikel Buletin Ekonomi.
ECB menaikkan suku bunga sebesar 375 basis poin sejak Juli untuk mengekang inflasi yang diperkirakan memakan waktu hingga 2025 untuk menyentuh target 2%.
Investor juga memantau perkembangan seputar pembicaraan plafon utang AS antara Presiden Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy minggu ini, berharap menemukan titik temu pada tingkat pengeluaran dan regulasi energi untuk mencegah default yang menghancurkan.
Di antara top gainer, AXA, perusahaan asuransi terbesar kedua di Eropa, melejit 2,4% didorong ukuran penyangga modal utama kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan.
Evotec melonjak 4,7% setelah perusahaan bioteknologi itu mengatakan akan kembali ke indeks MDAX midcap Jerman pada awal Juni.
Di sisi lain, John Wood Group merosot 34,4% setelah Apollo Global Management mengatakan tidak akan melanjutkan pengambilalihan perusahaan jasa teknik Inggris itu pada upaya kelimanya. (ef)

Sumber : Admin