IDXC hannel - Istilah dalam reksa dana perlu diketahui sebelum berinvestasi.
Kutipan dari Peter Lynch, "Invest in what you know," menekankan pentingnya pemahaman dalam investasi. Dalam konteks reksa dana, memahami istilah-istilah terkait sangatlah krusial untuk menilai kinerja instrumen investasi ini.
Lantas apa saja istilah dalam reksa dana? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber tepercaya.
Istilah dalam Reksa DANA
Ada beberapa istilah dalam reksa dana. Simak rinciannya:
1. Net Asset Value (NAV)
NAV adalah nilai pasar reksa dana saat ini, bisa dianggap sebagai harga "bersih" suatu reksa dana. Nilainya berubah setiap hari, memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari kenaikan NAV tersebut.
2. Compound Annual Growth Rate ( CAGR )
CAGR merupakan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata suatu reksa dana selama periode tertentu. Indikator ini memberikan gambaran kinerja reksa dana selama satu, tiga, atau lima tahun, sehingga dapat disesuaikan dengan jangka waktu investasi masing-masing investor.
3. Max Drawdown
Max Drawdown menunjukkan penurunan maksimum nilai reksa dana dari titik tertinggi ke titik terendah sebelum mencapai puncak baru selama periode tertentu.
Indikator ini dapat digunakan untuk menilai risiko penurunan reksa dana dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, jika Reksa Dana A memiliki Max Drawdown satu tahun sebesar -13,36%, berarti dalam satu tahun tersebut, Reksa Dana A pernah mengalami penurunan hingga -13,36%.
4. Expense Ratio
Expense ratio menunjukkan perbandingan antara beban operasional pengelolaan dana investasi reksa dana dalam satu tahun dengan rata-rata nilai aset bersih dalam periode yang sama. Biaya ini mencakup biaya transaksi, manajemen, kustodian, dan lainnya.
Namun, investor tidak perlu khawatir karena imbal hasil yang ditampilkan di Bibit sudah bersih setelah dikurangi expense ratio.
5. Total AUM
Total AUM atau total dana kelolaan reksa dana mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk reksa dana dan manajer investasinya. Semakin tinggi Total AUM, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan investor.
6. Alokasi Aset
Alokasi aset menentukan jenis reksa dana. Misalnya, reksa dana saham akan didominasi oleh saham, reksa dana obligasi oleh instrumen obligasi, dan reksa dana pasar uang oleh instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Perbedaan alokasi aset ini mempengaruhi volatilitas return dan risiko reksa dana.
7. Top Holding
Top holding menjelaskan instrumen spesifik yang diinvestasikan oleh reksa dana. Misalnya, reksa dana saham A memiliki top holding saham , , , , dan .
Pergerakan NAV reksa dana ini akan dipengaruhi oleh harga saham-saham top holding tersebut. Investor bisa melihat top holdings untuk menilai prospek dan keamanan saham yang diinvestasikan.
Untuk lebih percaya diri dalam memilih reksa dana, pemahaman mendalam mengenai produk sangatlah penting. Meskipun ada banyak istilah yang harus dipahami, fokus pada tiga hal berikut bisa membantu:
- CAGR : Digunakan untuk mengukur kinerja rata-rata produk reksa dana dalam suatu periode.
- Max Drawdown: Berguna bagi investor yang lebih khawatir dengan volatilitas risiko, menunjukkan penurunan dari titik tertinggi ke titik terendah dalam satu periode.
- Total AUM: Menjadi indikator tingkat kepercayaan investor lain terhadap manajer investasi.
Dengan memahami istilah dalam reksa dana investor bisa lebih yakin dalam menentukan pilihan reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasinya. (MYY)
Sumber : Idxchannel