Ikuti Kejatuhan Minyak Kedelai Chicago, CPO Berjangka Teruskan Pelemahan
Thursday, December 12, 2024       13:48 WIB

Ipotnews - Minyak kelapa sawit (CPO) berjangka Malaysia memperpanjang kerugian, Kamis, mengikuti pelemahan minyak kedelai saingannya di bursa Chicago Board of Trade.
Harga patokan minyak kelapa sawit untuk kontrak pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 7 ringgit, atau 0,14%, menjadi 4.849 ringgit (USD1.093,84) per metrik ton pada jeda tengah hari, demikian laporan  Reuters,  di Jakarta, Kamis (12/12).
"Harga minyak kelapa sawit berjangka turun dengan aktivitas penjualan pagi yang ramai. Pelemahan minyak kelapa sawit tadi malam di bursa Chicago juga menyeret penurunan harga CPO berjangka," kata seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur.
Minyak kelapa sawit di Chicago Board of Trade melorot 0,99%. Sementara, kontrak minyak kelapa sawit Dalian yang paling aktif naik 0,3%, sedangkan kontrak minyak kelapa sawitnya menyusut 0,78%.
Minyak kelapa sawit mengikuti pergerakan harga minyak saingannya karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Stok minyak sawit Malaysia merosot untuk bulan kedua berturut-turut pada November, anjlok 2,6% dari bulan sebelumnya menjadi 1,84 juta ton, menurut data dari Malaysian Palm Oil Board ( MPOB ), Selasa.
Produksi minyak sawit mentah ambles 9,8% ke level terendah untuk bulan tersebut dalam empat tahun menjadi 1,62 juta ton, sementara ekspor minyak sawit menyusut 14,7% menjadi 1,49 juta ton.
Surveyor kargo, Intertek Testing Services, Selasa, mengatakan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-10 Desember melonjak 3,9%, sementara menurut perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia, naik 1,1%
Harga minyak sedikit berubah di awal perdagangan Asia, Kamis karena perkiraan permintaan yang lemah dan peningkatan yang lebih tinggi dari ekspektasi dalam persediaan bensin dan sulingan AS membendung keuntungan dari putaran tambahan sanksi Uni Eropa yang mengancam aliran minyak Rusia.
Harga minyak mentah berjangka yang lebih tinggi membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
"Harga minyak kelapa sawit diperkirakan melambung hingga 4.961 ringgit per metrik ton karena stabil di sekitar level support 4.825 ringgit," kata analis teknikal Reuters, Wang Tao. (ef)

Sumber : Admin