IHSG Mulai Bangkit Dalam Seminggu Terakhir
Wednesday, April 16, 2025       13:56 WIB

Ipotnews - Setelah tertekan cukup lama, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mulai bangkit menguat dalam seminggu terakhir usai Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka lagi setelah libur panjang Lebaran 2025.
Mengutip data aplikasi IPOT pada Rabu siang (16/4) usai Sesi I, dalam seminggu terakhir IHSG bergerak menguat dari 5.996 menjadi 6.443, naik 437 poin atau 7,3%.
Namun sepanjang tahun berjalan atau sejak akhir tahun lalu Senin (30/12/2024), posisi IHSG memang masih melemah dari 7.079 menjadi 6.443, turun 646 atau 9,1%.
Praktisi pasar modal dan dosen Magister Ekonomi Universitas Atma Jaya dan Universitas Trisakti, Hans Kwee mengatakan penguatan IHSG dipicu oleh sentimen positif Badan Pengelola Investasi Daya Anagatha Nusantara (BPI Danantara) untuk terjun sebagai pemasok likuiditas alias liquidity provider (LP) di pasar modal Indonesia.
"Masalah pasar modal kita saat ini adalah tidak ada investor institusi berskala besar yang bisa menjadi jangkar stabilitas pasar," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Akibatnya pergerakan IHSG lebih banyak dikontrol oleh investor saham asing serta investor ritel yang meskipun populasinya besar, namun lebih banyak yang termasuk kategori investor kecil. Akibatnya saat ada kejatuhan pasar saham akibat tekanan faktor eksternal yang menyebakan investor asing keluar dari pasar saham, investor ritel ikut ikutan panik dan menjual sahamnya.
"Nah dengan diharapkannya Danantara masuk menjadi liquidity provider, ini akan membantu menjaga stabilitas harga saham di pasar kita," ujar Hans.
Sejak minggu lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyambut baik niat Danantara masuk menjadi liquidity provider di pasar modal Tanah Air. "Pembicaraan-pembicaraan untuk itu sudah dilakukan," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam konferensi pers daring Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan ( RDKB ) Bulan Maret 2025, pada Jumat (11/4).
Mahendra menuturkan, OJK memang melihat dan mendorong perlunya penguatan investasi domestik di pasar modal Tanah Air. Gagasan itu secara spesifik ditujukan kepada para investor institusi atau institutional investor dalam negeri, khususnya Danantara beserta anggota holding untuk ikut serta menjaga stabilitas dan perkembangan pasar modal Indonesia.
Danantara saat ini menjadi pemegang saham 18 Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang menjadi perusahaan terbuka di BEI.
(Adhitya)

Sumber : admin