Harga Minyak Kelapa Sawit Berlanjut Turun, Terbebani Kekhawatiran Permintaan
Friday, September 13, 2024       14:52 WIB

Ipotnews - Harga kontrak berjangka minyak kelapa sawit Malaysia memperpanjang penurunannya hingga sesi kedua, Jumat (13/9), menyentuh level terendah dalam tiga minggu terakhir. Kekhawatiran akan lesunya permintaan mengalahkan peluang dari kemungkinan penurunan suplai minyak bunga matahari dari daerah penghasil utama di Laut Hitam, dan kenaikan harga minyak nabati lainnya.
Harga kontrak acuan minyak kelapa sawit untuk pengiriman November di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 21 ringgit, atau 0,55%, menjadi 3.831 ringgit (USD888,45) per ton. Harga kontral November telah turun 1,7% sepanjang pekan ini.
Minyak kelapa sawit sedang berjuang untuk pulih meskipun ada kenaikan pada harga minyak kedelai dan kekhawatiran akan suplai minyak matahari, kata seorang pedagang di Mumbai.
"Permintaan tidak mendukung pemulihan minyak kelapa sawit," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Jumat (13/9).
Pada Kamis kemarin, Ukraina menuduh Rusia menggunakan pesawat-pesawat pengebom strategis untuk menyerang sebuah kapal pengangkut biji-bijian sipil di perairan Laut Hitam di dekat Rumania, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan pasokan minyak matahari.
Kontrak minyak kedelai yang paling aktif di Dalian, naik 0,84%, sementara kontrak minyak kelapa sawit turun 0,1%. Kontrak minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik tipis 0,42%.
Harga minyak kelapa sawit mengikuti pergerakan harga minyak lainnya yang saling mensubstitusi karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
"Potensi kenaikan bea masuk India dan pengurangan pajak ekspor Indonesia menjadi kekhawatiran yang lebih besar lagi bagi pasar minyak sawit," ujar pedagang.
Sementara itu, impor minyak kelapa sawit India di bulan Agustus turun lebih dari seperempat dibandingkan bulan Juli.
Kenaikan tukar Ringgit Malaysia, mata uang perdagangan kelapa sawit, sebesar 0,5% terhadap dolar ikut membebani harga minak kelapa sawit. Ringgit yang lebih kuat membuat minyak kelapa sawit menjadi kurang menarik bagi para pemegang mata uang asing.
Sementara itu harga minyak mentah naik pada hari Jumat, memperpanjang reli yang dipicu oleh gangguan produksi di Teluk Meksiko. Penguatan harga minyak mentah berjangka membuat harga minyak kelapa sawit menjadi pilihan yang lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Analis teknikal Reuters, Wang Tao memperkirakan harga minyak kelapa sawit dapat naik ke kisaran 3.906 ringgit sampai 3.916 ringgit sebelum menguji support di 3.796 ringgit.

Sumber : admin