Harga Batu Bara Naik Tajam Berkat China
Thursday, October 16, 2025       09:16 WIB

JAKARTA, investor.id -Harga batu bara naik tajampada Rabu (15/10/2025). Penguatan ini didorong data impor China yang meningkat.
Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2025 melesat US$ 2,05 menjadi US$ 105,85 per ton. Sedangkan harga batu bara Newcastle November 2025 melonjak US$ 2,45 menjadi US$ 108. Sementara Desember melejit US$ 2,5 menjadi US$ 109,4 per ton.
Sementara itu, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2025 meningkat US$ 2 menjadi US$ 91,05. Sedangkan, November 2025 naik US$ 3,45 menjadi US$ 93,55 dan Desember 2025 juga menguat US$ 3,4 menjadi US$ 94,35.
Dikutip dari Reuters, impor batu bara China melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir pada September 2025, seiring kenaikan harga batu bara domestik yang membuat batu bara impor menjadi lebih kompetitif. Namun, volume impor masih sedikit di bawah capaian tahun lalu.
Berdasarkan data Administrasi Umum Kepabeanan China, total impor batu bara pada September mencapai 46 juta ton metrik. Meski tinggi, angka ini masih di bawah rekor pada September 2024 yang mencapai 47,59 juta ton, saat harga batu bara internasional turun signifikan.
Rekor tersebut kemudian terlampaui pada November 2024, menjadikan September tahun lalu sebagai bulan dengan impor tertinggi kedua dalam sejarah.
Pendorong Utama Impor
Wakil General Manager Fenwei Digital Information Technology, Feng Dongbin, menjelaskan bahwa lonjakan harga batu bara domestik di paruh kedua tahun ini memperlebar selisih harga dengan batu bara impor, sehingga membuat komoditas impor jauh lebih menarik bagi pembeli di pasar China.
"Keunggulan harga inilah yang menjadi pendorong utama pemulihan cepat volume impor," ujar Feng.
Kenaikan harga domestik turut dipicu oleh pengetatan pasokan. Pemerintah daerah di Mongolia Dalam, wilayah penghasil batu bara terbesar di China, memerintahkan 15 tambang untuk menghentikan operasi setelah diketahui melampaui kuota produksi yang diizinkan.
Selain itu, musim panas terpanas dalam sejarah pencatatan suhu China juga meningkatkan konsumsi listrik dari pembangkit berbasis batu bara. Pada Agustus 2025, produksi listrik termal di China bahkan mencapai level tertinggi sejak setidaknya tahun 1998.
Secara kumulatif, impor batu bara China sepanjang Januari-September 2025 mencapai 345,89 juta ton, turun 11% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, tren pemulihan harga dan kebutuhan energi yang tinggi menunjukkan bahwa permintaan batu bara impor di China masih akan tetap kuat hingga akhir tahun.

Sumber : investor.id