Harga Emas Antam Makin Mahal, Besok Bisa Lanjut?
Tuesday, September 13, 2022       09:44 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk () pada Selasa (13/9/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp3.000 per gram menjadi Rp950.000 per gram. Sementara harga  buyback  (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) pun naik Rp3.000 per gram menjadi Rp823.000/gram.
"Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback silakan menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam layanan pada hari kerja Senin-Jumat. Pembayaran dilakukan secara transfer pada H+2 s/d H+3 (hari kerja). Jika kemasan rusak atau hilang dikenakan potongan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku," jelas keterangan di situs Antam.
Harga emas dunia yang menjadi acuan emas Antam menguat pada perdagangan kemarin (12/9/2022). Di pasar spot, harga emas dunia tercatat US$1.724,26 per ons, naik 0,48% dibandingkan posisi sebelumnya.
Penguatan ini didukung oleh mata uang dolar Amerika Serikat yang melemah. Di sisi lain investor menunggu data inflasi.
Data Indeks Harga Konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Selasa, diharapkan akan melandai pada Agustus dengan inflasi sebesar 8,1%  year-on-year/yoy , dibandingkan dengan 8,5% yoy pada Juli.
Meskipun melandai tingkat inflasi AS masih tinggi dan membuat para investor membeli logam mulia seperti emas untuk dijadikan lindung nilai atau  hedging .
"Kami mungkin melihat posisi pedagang untuk laporan inflasi AS yang menguntungkan besok yang dapat memberikan dorongan yang lebih besar lagi jika kita melihat pelemahan lebih lanjut," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
Di sisi lain, investor terus mencermati kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed yang akan diumumkan pada pertemuan 20-21 September.
Saat ini, para pelaku pasar melihat suku bunga akan naik 75 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed pada 21 September nanti. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp adalah 92,0%.
Kenaikan suku bunga berpotensi membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil sehingga tidak dilirik oleh investor. Permintaan turun, harga mengikuti.
(ras/ras)

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.