Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000/Gram
Thursday, January 26, 2023       09:44 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas Antam hari ini (26/01/23) turun menghentikan tren penguatan sejak dua hari lalu melayang di harga yang tinggi. Penurunan ini bertolak belakang dengan harga emas dunia.
Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram terpantau melandai Rp 5.000 menjadi Rp 1.035.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 941 ribu per gram. Harga tersebut juga naik Rp 5.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Melandainya harga emas Antam tidak searah dengan kinerja emas dunia karena sudah terlalu mahal yakni mencapai Rp 1.040.000.
Emas dunia pada perdagangan kemarin ditutup naik 0,44% menjadi US$ 1.945,93 per troy ons. Penguatan terjadi setelah babak baru konflik geopolitik Rusia-Ukraina telah dimulai dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) secara umum.
Jerman dan AS kompak mengirimkan kendaraan tempur lapis baja - tank. AS akan mengirimkan 31 tank Abrams menyusul Jerman yang mengirimkan tank Leopard untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Situasi ini menjadikan emas diburu sebagai  safe haven  di saat terjadi perkembangan geopolitik yang memanas.
Di lain sisi, kinerja emas yang melayang di dekat level terkuatnya dalam sembilan bulan terjadi di tengah pelemahan dolar secara umum, karena melemahnya data ekonomi AS, pendapatan perusahaan yang beragam, dan komentar baru-baru ini dari pejabat Federal Reserve mengisyaratkan pengetatan moneter yang kurang agresif ke depan.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bahwa pergerakan suku bunga yang akan datang dan perkiraan penurunan inflasi lebih lanjut membuat kebijakan "cukup dekat" menjadi "cukup membatasi".
Waller juga positif akan kenaikan 25 basis poin yang lebih kecil pada pertemuan berikutnya. Investor sekarang menantikan serangkaian data AS yang dapat memandu prospek suku bunga, termasuk tingkat pertumbuhan PDB Q4, indeks harga PCE, dan data pendapatan dan belanja pribadi.
Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.
 Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 
(pap/pap)

Sumber : www.cnbcindonesia.com