Harga Emas Antam Hari Ini: Naik Rp 2.000/Gram
Tuesday, January 24, 2023       10:25 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari kedua awal pekan ini (24/01/23) harga emas Antam naik sejalan dengan penguatan emas dunia. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram terpantau naik Rp 2.000 menjadi Rp 1.037.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 943 ribu per gram. Harga tersebut juga naik Rp 2.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperjual-belikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini.
Kenaikan harga emas Antam hari ini tak lepas dari kinerja emas global yang ditutup menguat kemarin. Emas ditutup menguat 0,25% di posisi US$ 1.931,3 per troy ons. Emas bergerak di sekitar level tertingginya dalam sembilan bulan di saat dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena investor terus menilai ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat oleh bank sentral utama.
Analis CMC Markets, Michael Hewson, optimis emas masih berpotensi menguat. Berdasarkan catatan 2022, pergerakan emas memang akan sangat labil cenderung melemah menjelang FOMC kecuali pada Desember 2022 lalu.
"Momentum terbesar ada di pekan depan saat pertemuan bank sentral," ujar Hewson, dikutip dari Reuters.
Pasar uang mengharapkan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebesar 25bps pada pertemuan berikutnya, anggota FOMC telah berulang kali menyatakan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai, mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga yang lebih lambat dapat berlanjut melewati tingkat terminal 5% yang saat ini diperhitungkan.
Sebagai catatan, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 bps sejak Maret 2022 menjadi 4,25-4,50%.
Sementara itu, Bank Sentral Eropa mengisyaratkan akan melanjutkan rencana pengetatan agresif untuk menurunkan inflasi yang melonjak dengan menaikan suku bunga 50bps lagi.
Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.
 Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 
(pap/pap)

Sumber : www.cnbcindonesia.com