Enam Langkah untuk Bebas dari Utang
Tuesday, May 27, 2025       16:27 WIB

Pada artikel sebelumnya yang berjudul  '10 Kebiasaan Baik yang Akan Membantu Anda Mencapai Kebebasan Keuangan (Financial Freedom)' , kita telah membahas sepuluh kebiasaan baik yang perlu dipelajari (dan dipraktekkan) untuk mencapai kebebasan keuangan.
Kebebasan keuangan itu sendiri merupakan sesuatu yang diimpikan oleh setiap orang yang bekerja, bahwa di penghujung masa kerjanya ia akan mencapai kebebasan keuangannya ( financial freedom ), dalam arti bahwa ia bebas melakukan apa saja tanpa dibatasi oleh adanya masalah-masalah keuangan yang berarti.
Untuk mencapai kebebasan keuangan ( financial freedom ), kita telah membahasnya dalam artikel tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah membebaskan diri dari semua beban utang, baik itu utang jangka pendek, utang jangka menengah, maupun utang jangka panjang. Tetapi, menjadi bebas dari utang bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan oleh setiap orang.
Apalagi bagi orang-orang yang telah terjerat dalam utang, di mana sebagian besar penghasilannya (gaji) dihabiskan hanya untuk membayar utang yang ada, dan kemudian pada akhir bulan ia harus berutang lagi untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran yang lain. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang 'Enam Langkah Untuk Bebas Dari Utang'.
1. Hitung semua utang yang ada (dan stop membuat utang baru)
Langkah pertama untuk bebas dari utang adalah mengetahui berapa banyak utang yang menjadi beban kita. Utang-utang itu kemudian dibagi lagi berdasarkan tanggal jatuh temponya menjadi utang jangka pendek (jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang), utang jangka menengah (jatuh tempo antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun), dan utang jangka panjang (jatuh tempo lebih lama dari pada 5 tahun).
Setelah mengetahui total utang yang ada, Anda perlu mengumpulkan data mengenai besarnya beban pembayaran utang setiap bulan. Pembayaran utang terdiri atas pembayaran pokok ditambah dengan pembayaran bunga. Kemudian, Anda perlu membandingkan besarnya beban pembayaran utang tiap bulan ini dengan besarnya pendapatan (gaji) Anda setiap bulan.
Jika sebagian besar gaji yang Anda peroleh harus dipakai untuk membayar utang, maka Anda sedang berada dalam masalah besar. Anda membayar utang pada awal bulan (ketika Anda baru menerima gaji), dan berutang lagi pada akhir bulan karena uang gaji Anda telah habis terpakai.
Seringkali, utang baru terpaksa Anda buka lagi karena Anda tidak memasukkan beban biaya yang (seharusnya Anda telah tahu) akan terjadi di kemudian hari sebagai 'utang' karena memang tidak ada bukti perjanjian tertulis bahwa beban biaya itu adalah utang Anda yang harus dilunasi.
Contohnya adalah beban biaya sekolah anak Anda setiap bulan, atau kalau anak Anda sudah kuliah, beban biaya kuliah per semester yang harus Anda bayar ke kampusnya. Atau, jika Anda masih menyewa rumah, maka beban pembayaran biaya sewa per tahun yang harus Anda bayarkan kepada pemilik rumah.
2. Susun rencana untuk melunasi utang
Langkah ke dua untuk bebas dari utang adalah menyusun rencana untuk melunasi utang itu (kita beri nama  Rencana Pelunasan Utang ). Rencana Pelunasan Utang merupakan petunjuk langkah demi langkah untuk bebas dari utang. Misalnya, Anda memiliki gaji yang cukup besar setiap bulan untuk membayar setiap utang yang sudah terjadual (utang jangka pendek, utang jangka menengah, dan utang jangka panjang), tetapi Anda belum memasukkan beban pembayaran biaya kuliah anak yang cukup besar setiap enam bulan sekali sebagai beban utang (atau beban biaya sewa rumah yang harus dibayarkan per tahun).
Dengan adanya Rencana Pelunasan Utang, Anda sekarang telah mencadangkan sejumlah uang setiap bulan untuk dibayarkan sebagai biaya kuliah per semester dan biaya sewa rumah yang harus dibatarkan setiap tahun. Mula-mula Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa sesungguhnya Anda tidak memiliki banyak uang untuk dibelanjakan setiap bulan setelah dipotong dengan pencadangan biaya kuliah dan biaya sewa rumah tersebut.
3. Cari semua cara yang mungkin untuk menambah pendapatan
Dari Rencana Pelunasan Utang yang telah Anda buat dalam langkah ke-dua di atas, Anda telah mengetahui jumlah uang sebenarnya yang dapat Anda belanjakan setiap bulannya (dan tetap bisa melunasi semua beban biaya yang akan terjadi di kemudian hari). Jika jumlah uang yang dapat Anda belanjakan setiap bulan tidak lagi mencukupi untuk menutupi semua pengeluaran biaya hidupmu setiap bulan, Anda harus segera mencari semua cara yang mungkin untuk menambah pendapatanmu, atau Anda akan terjebak dalam praktek 'gali lobang baru untuk menutupi lobang yang lama'.
Sesungguhnya, bahkan ketika Anda melihat dari Rencana Pelunasan Utang bahwa jumlah uang yang dapat Anda belanjakan setiap bulan masih cukup untuk menutupi biaya hidupmu (dan melunasi semua beban utang yang akan terjadi), maka Anda perlu untuk tetap mencari cara untuk menambah penghasilan. Usaha Anda untuk mencari semua cara yang mungkin untuk menambah penghasilan, akan mempercepat usaha Anda untuk bebas dari utang.
4. Tunda semua pengeluaran yang tidak mendesak
Pada langkah ke-tiga, kita berusaha mencari semua cara untuk menambah penghasilan (di luar gaji yang rutin kita terima setiap bulan). Usaha mencari tambahan penghasilan tidak akan bermanfaat banyak jika tidak diimbangi dengan usaha  mengurangi pengeluaran  yang  tidak perlu . Khusus untuk Anda yang sedang terjebak dalam beban utang, Anda bukan hanya wajib untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, Anda bahkan harus  menunda semua pengeluaran yang tidak mendesak  (sampai Anda bebas dari jerat utang yang ada).
Suatu pengeluaran disebut sebagai tidak perlu, atau tidak mendesak, semuanya hanya berdasarkan penilaian diri kita semata. Perbedaan antara tidak perlu dan tidak mendesak sangatlah tipis. Bagi sebagian orang, pengeluaran untuk pulang kampung setiap tahun mungkin dianggap sebagai pengeluaran yang wajib dikeluarkan (pengeluaran yang perlu). Tetapi, ketika Anda sudah terjebak dalam kondisi berutang (dan Anda berkeinginan kuat untuk bebas dari utang itu), maka Anda perlu meningkatkan penilaian Anda terhadap pengeluaran itu dari sekedar pengeluaran yang  tidak perlu  menjadi pengeluaran yang  tidak mendesak .
Pengeluaran yang perlu adalah pengeluaran yang dirasa perlu untuk dilakukan, tetapi pengeluaran itu dapat Anda batalkan dan Anda tidak akan menanggung konsekuensi finansial apa pun. Sedangkan pengeluaran yang mendesak adalah pengeluaran yang tidak boleh tidak harus Anda buat, atau, kalau tidak, Anda akan menanggung konsekuensi finansial dan konsekuensi tertentu lainnya akibat tindakan Anda tersebut.
Atau, dengan perkataan lain, pengeluaran yang tidak perlu, yang tidak Anda lakukan, sama sekali tidak akan menimbulkan konsekuensi finansial apa pun bagi diri Anda. Sedangkan pengeluaran tidak mendesak adalah pengeluaran yang boleh tidak Anda lakukan sekarang (karena kondisi keuangan yang belum memungkinkan), tetapi perlu Anda lakukan kemudian (jika kondisi keuangan Anda sudah lebih baik). Mengambil contoh pulang kampung tadi, tindakan pulang kampung saat ini merupakan tindakan yang perlu tetapi bukan tindakan yang mendesak.
5. Siapkan dana darurat
Langkah ke-lima untuk bebas dari utang adalah dengan menyiapkan Dana Darurat ( Reserve Fund ), jika Anda belum memilikinya. Ya, bahkan dalam kondisi berutang pun, Anda harus selalu wajib memiliki Dana Darurat. Adanya Dana Darurat membuat Anda tidak perlu berutang pada saat terjadi kejadian tidak terduga seperti (misalnya) mobil yang Anda pakai untuk pergi dan pulang kantor mogok, atau ada anggota keluarga yang sakit keras dan perlu dirawat di rumah sakit. Atau, bahkan diri Anda sendiri pun sebagai tulang punggung ekonomi keluarga dapat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dalam setiap kejadian tak terduga di atas (mobil mogok, anggota keluarga masuk rumah sakit, atau mengalami PHK), maka Dana Darurat dapat menjadi penolong yang sangat penting, yang akan menghindarkan Anda dari situasi berutang. Sesungguhnya, banyak orang terjebak dalam utang bukan karena mereka ingin berutang, tetapi banyak orang berutang karena mereka terpaksa harus berutang. Padahal, dalam banyak situasi, berutang dapat dihindari jika kita telah memiliki Dana Cadangan untuk menutupi biaya-biaya tak terduga.
6. Tingkatkan terus pengetahuan keuangan
Langkah terakhir untuk terbebas dari utang adalah dengan terus meningkatkan pengetahuan keuanganmu. Anda tidak harus sekolah ekonomi atau kuliah bidang  finance  untuk memiliki pengetahuan keuangan yang memadai. Anggap saja pengetahuan keuangan sebagai ilmu pengetahuan umum yang wajib dimiliki oleh setiap orang.
Pengetahuan keuangan yang wajib Anda ketahui, misalnya, adalah cara perhitungan bunga kartu kredit (KK) atau Kredit Tanpa Agunan (KTA), kemudian cara perhitungan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan cara perhitungan bunga Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Bunga KK dihitung secara harian, tetapi apakah Anda sudah tahu bahwa bunga KK hanya dihitung kalau Anda tidak melunasi seluruh tagihan yang muncul pada tanggal tagihan? Jika ada sebagian tagihan KK yang tidak dilunasi pada tanggal tagihan, maka utang akan mulai terutang sejak tanggal pembelian (secara kredit) dilakukan.
Dalam cara perhitungan bunga pada KKB, kita perlu tahu bahwa perusahaan pembiayaan memakai metode perhitungan cicilan  in-advance . Artinya, cicilan pertama sudah dibebankan kepada nasabah sejak tanggal kredit itu diambil. Dalam setiap cicilan, ada pembayaran pokok pinjaman dan ada pembayaran biaya bunga pinjaman. Dalam perhitungan cicilan  in-advance , biaya bunga pertama sudah dibebankan kepada nasabah walau pun nasabah belum menikmati utang tersebut.
Sebaliknya, dalam perhitungan bunga KPR, cicilan KPR dihitung menurut metode  in-arrear . Artinya, biaya bunga hanya dihitung dimulai sejak tanggal kredit diambil dan dibayar mulai satu bulan kemudian pada setiap tanggal jatuh tempo kredit.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA  

Sumber : IPS