Ipotnews - Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk (

BMRI

) Andry Asmoro menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya perlu mencapai 5,6% pada 2025 kalau ingin target pertumbuhan 8% bisa tercapai pada 2029.
"Kan tidak mungkin tiba-tiba dari 5% langsung loncat menjadi 8%. Prosesnya harus bertahap dimulai sejak tahun ini. Setidaknya tahun ini harus tumbuh 5,6% berdasarkan hitungan simulasi yang kami lakukan," kata Andry saat dihubungi Ipotnews, Jumat (7/2).
Menurut Andry, apabila Indonesia gagal mencapai realisasi pertumbuhan ekonomi 5,6% tahun ini, maka ke depan akan semakin berat. "Karena itu berarti harus tumbuh lebih tinggi lagi pada 2026 dan seterusnya," ujar Andry.
Oleh sebab itu, Andry menyarankan Presiden Prabowo Subianto fokus pada tiga hal agar target pertumbuhan ekonomi 8% bisa tercapai pada 2029. Pertama menggenjot masuknya arus modal asing sebesar mungkin. Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin hanya mengandalkan belanja dari APBN seperti selama ini.
Kedua, fokus menggenjot pertumbuhan industri yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak dan memiliki kontribusi yang besar terhadap produk domestik bruto (PDB). "Logikanya sederhana saja. Orang akan semakin kuat konsumsinya kalau semakin punya banyak uang. Untuk punya banyak uang, ya harus tercipta lapangan kerja buat banyak orang," jelas Andry.
Ketiga, fokus menggenjot pertumbuhan industri yang berorientasi ekspor. Langkah ini mendongkrak kinerja penerimaan ekspor Indonesia serta semakin memperkuat neraca perdagangan kita. Selain itu, ini juga akan menambah pasokan dolar Amerika Serikat di dalam negeri.
"Dengan demikian, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tinggi, tidak menimbulkan risiko melemahkan nilai tukar mata uang rupiah kita," pungkas Andry.(Adhitya)

Sumber : admin