-
Dampak Akuisisi Pelanggan MNC Play bagi Indosat (ISAT), plus Target Harga Saham
Monday, November 20, 2023 17:23 WIB
JAKARTA, investor.id - PT MNC Vision Networks Tbk () melalui anak usahanya, PT MNC Kabel Mediacom (MKM), menjual aset berupa jaringan fixed broadband (aset MNC Play) senilai Rp 2,42 triliun kepada PT Asianet Media Teknologi. MKM juga mengalihkan pelanggan MNC Play kepada PT Indosat Tbk () dengan nilai transaksi Rp 876,8 miliar.
Dengan demikian, total transaksi pelepasan MNC Play kepada Asianet dan Indosat mencapai Rp 3,3 triliun. Tahap pertama, Asianet telah membayar Rp 876,8 miliar pada 15 November 2023. Sisanya akan dilakukan secara bertahap. Sedangkan Indosat telah melunasi pembayaran sebesar Rp 876,8 miliar pada 15 November 2023.
Lantas, apa dampaknya terutama bagi Indosat? MNC Play merupakan operator fixed broadband terbesar ketiga di Indonesia dengan total 2,5 juta h omepass . Jumlah tersebut terdiri atas 1,5 juta h omepass yang dimilikinya dan 1 juta h omepass hasil dari kemitraan dengan penyedia jaringan netral, yaitu +, Fiberstar, IBS, dan SMT.
MNC Play menjalin kerja sama dengan penyedia jaringan netral untuk memperluas jangkauannya ke 14 kota dan meminimalkan kebutuhan capex dan opex . Hal ini mendorong MNC Play meningkatkan pelanggannya hingga 325 ribu, yang mencerminkan penetrasi sebesar 22% dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami memperkirakan MNC Play mengasumsikan ARPU ( average revenue per unit ) atau rata-rata pendapatan per pengguna sebesar Rp 260 ribu/bulan, lebih rendah dari ARPU campuran Link Net Rp 350 ribu/bulan. Namun, lebih tinggi dari ARPU B2C IndiHome Rp 257 ribu/bulan," tulis Mandiri Sekuritas dalam ulasannya, Senin (20/11/2023).
Mandiri Sekuritas menilai bahwa pengalihan pelanggan MNC Play bakal berdampak positif bagi Indosat (), meski masih memerlukan lebih banyak penjelasan. Akuisisi pelanggan dapat meningkatkan EBITDA dan pendapatan .
"Kami memperkirakan akuisisi pelanggan MNC Play bisa mendorong peningkatan EBITDA dan earnings hingga 1% dan 2,8% terhadap proyeksi EBITDA dan earnings pada 2024," jelas Mandiri Sekuritas.
Estimasi tersebut berdasarkan beberapa asumsi utama, yaitu 325 ribu pelanggan dengan ARPU Rp 250 ribu/bulan, biaya tahunan Rp 2,1-2,6 juta per pelanggan yang berasal dari berbagai perjanjian sewa dengan MNC Kabel Mediacom (MKM) dan Asianet, serta penyusutan aset tetap selama 10 tahun.
Target Harga Saham
Mandiri Sekuritas juga memberikan skenario bullish dimana tidak membukukan biaya depresiasi dan amortisasi (D&A), saat mengakuisisi pelanggan MNC Play. Dalam skenario ini, dapat mencetak peningkatan earnings hingga 4,3% pada 2024. mendanai akuisisi tersebut dari saldo tunai.
Dari segi valuasi, Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa valuasi kesepakatan tersebut lebih rendah dari valuasi kesepakatan transaksi merger dan akuisisi (M&A) sebelumnya di segmen fixed broadband . Kesepakatan mencerminkan Rp 2,7 juta/pelanggan dan valuasi EV/EBITDA sebesar 3,2-7,2 kali, tergantung pada perjanjian sewa.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan transaksi spin-off IndiHome ke Telkomsel, yaitu Rp 7 juta/pelanggan dan EV/EBITDA sebesar 12,7 kali. Pun, lebih rendah dari akuisisi Link Net oleh Axiata dan XL, yaitu Rp 18,3 juta/pelanggan dan EV/EBITDA sebesar 7,5 kali, meskipun Axiata dan XL juga mengakuisisi aset Link Net selain pelanggannya.
Dengan berbagai faktor tersebut, Mandiri Sekuritas mempertahankan rating beli untuk saham , dengan target harga Rp 12.500. Akuisisi pelanggan MNC Play dapat meningkatkan skala bisnis fixed broadband secara signifikan bagi .
Sumber : investor.id