Bursa Sore: Sinyal Manufaktur Regional Masih Lemah, Saham Asia Tergerus, IHSG Bersinar
Friday, March 24, 2023       16:08 WIB

Ipotnews - IHSG bertahan bangkit ke zona penguatan saat finis perdagangan hari Jumat (24/3/2023). IHSG mendaki naik +1,06 persen (+70 poin) ke posisi 6.762. Sektor infrastruktur di posisi terlemah turun sebesar -0,43 persen. Sedangkan sektor teknologi terkuat, naik +2,42 persen.
Total nilai transaksi sebesar Rp15,43 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 219,41 juta lot saham. Rupiah naik 1,25% terhadap USD ke level Rp15.153 (03.30 PM).
Indeks LQ45 +1,19% ke 941.
Indeks IDX30 +1,17% ke 490.
Indeks IDX80 +1,27% ke 130.
Indeks JII +0,44% ke 563.
Indeks Kompas100 +1,26% ke 1.156.
Indeks Sri Kehati +1,06% ke 426.
Indeks SMinfra18 +0,17% ke 304.
Top Gainer LQ45: , , , , , ,
Top Loser LQ45: , , , , , ,
Saham Teraktif: , , , , , , .
Bursa Asia
Pasar saham Asia melemah pada hari Jumat, karena investor mempertimbangkan pernyataan dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang mengatakan tindakan darurat federal untuk mendukung bank-bank regional yang gagal dapat digunakan lagi jika diperlukan.
Yellen menyampaikan pesan yang berbeda dibandingkan dengan komentar sehari sebelumnya, ketika dia memberi tahu para senator bahwa Departemen Keuangan tidak mempertimbangkan rencana apa pun untuk mengasuransikan semua simpanan bank AS tanpa persetujuan kongres.
Inflasi inti Jepang ke posisi 3,1% untuk Februari, menandai pertama kalinya dalam 14 bulan laju inflasi melambat.
Aktivitas pabrik Jepang untuk bulan Maret sedikit meningkat, tetapi masih tetap berada di wilayah kontraksi selama lima bulan berturut-turut, menurut perkiraan sekilas dari au Jibun Bank.
Indeks manajer pembelian manufaktur naik menjadi 48,6 dari 47,7 pada Februari, kenaikan pertama sejak Maret 2022. Pembacaan PMI di atas 50 mengindikasikan ekspansi, sementara pembacaan di bawah 50 menandakan kontraksi dalam pertumbuhan.
Tetapi perkiraan untuk sektor jasa Jepang mencapai 54,2 untuk bulan Maret, sedikit di atas angka 54,0 untuk bulan Februari, dan angka terkuat sejak Oktober 2013.
Sedangkan layanan dan aktivitas pabrik Australia jatuh ke wilayah kontraksi pada bulan Maret, berdasarkan perkiraan oleh Juno Bank. Indeks manajer pembelian manufaktur di bulan Maret mencapai 48,7, sedangkan PMI jasa berada di 48,2, turun dari 50,5 dan 50,7 masing-masing di bulan Februari.
Permintaan yang lemah menyebabkan aktivitas bisnis yang lebih rendah. Hal ini disebabkan suku bunga yang lebih tinggi, inflasi yang masih tinggi, dan kondisi ekonomi yang lebih lemah, yang memengaruhi bisnis baru untuk barang dan jasa Australia.
Indeks MSCI Asia (di luar Jepang) -0,2%
Indeks Nikkei 225 (Tokyo) -0,13% ke 27.385
Indeks Topix (Tokyo) -0,10% ke 1.955
Indeks Shanghai Composite (China) -0,64% ke 3.265
Indeks Shenzhen Component (China) +0,25% ke 11.634
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -0,67% ke 19.915
Indeks Kospi (Korsel) -0,39% ke 2.414
Indeks Taiex (Taiwan) +0,32% ke 15.914
Indeks S&P/ASX200 (Australia) -0,19% ke 6.955
Currency
Yen melaju 0,55% terhadap USD ke level 130,13. Dolar Singapura melorot 0,32% terhadap USD ke level 1,329. Dolar Australia melemah 0,18% terhadap USD ke level $0,6672.
Kurs rupiah melejit pasca libur trading selama 2 hari ditopang oleh capital inflow. Sementara itu sebagian besar kurs mata uang Asia menyerah seiring sinyal mixed dari AS. Ringgit, Baht, Peso dan rupiah berada di jalur penguatan mingguan keduanya secara beruntun.
Bursa Eropa
Market saham Eropa berada di zona merah saat sesi opening perdagangan hari Jumat (24/3/2023). Para investor mencermati kenaikan suku bunga acuan the Fed dalam sepekan serta kabar terkini perkembangan krisis perbankan AS. Indeks DAX Jerman -0,52% ke posisi 15.131, Indeks FTSE Inggris -0,98% ke 7.499, Indeks CAC Prancis -0,43% ke 7.108. Indeks FTSE MIB Italia -0,16% ke 26.482.
Minyak
Harga minyak melorot pada perdagangan pada hari Jumat (24/3/2023) sore, di tengah kecemasan terhadap potensi over supply. Hal ini terjadi setelah Menteri Energi AS Jennifer Granhold mengatakan cadangan minyak strategis AS akan terisi lagi dalam beberapa tahun. Laju harga minyak Brent tergelincir 24 sen ke harga USD75,67 per barel. Sementara minyak WTI drop 24 sen ke level USD69,72 per barel.
(idx/cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : Admin
An error occurred.