-
Bursa Sore: Manufaktur Tiongkok Masih Lesu, Saham Asia Tersendat, IHSG Perkasa
Thursday, August 01, 2024 16:36 WIB
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) merapat ke area positif pada akhir perdagangan hari Kamis (1/8). IHSG menguat +0,97 persen (+70 poin) ke posisi 7.325.
Sektor properti paling perkasa, menguat 1,28% di ujung sesi. Sedangkan sektor infrastruktur menjadi yang terlemah, drop 0,44%.
Volume perdagangan mencapai 128,98 juta lot saham yang beralih tangan. Sedangkan total nilai transaksi sebesar Rp9,42 triliun.
Saham top gainers LQ45: , ,
Saham top losers LQ45: , ,
Bursa Asia
Pasar saham Asia variatif pada hari Kamis (1/8), setelah komentar dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada bulan September jika data inflasi tetap "menggembirakan."
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee) berakhir pada hari Rabu. Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dana federal pada level saat ini 5,25% hingga 5,5%.
Powell memperingatkan bahwa penurunan suku bunga tidak dijamin, meskipun ia juga tampaknya mengesampingkan pengurangan 50 basis poin.
Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok. Demikian pula indeks Topix anjlok signifikan. Indeks tersebut terutama terseret oleh kerugian pada saham real estat. Sementara eksportir kelas berat juga mengalami kerugian karena yen menguat.
Yen yang lebih kuat memukul daya saing ekspor Jepang. Sementara biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung memukul perusahaan real estat.
Pada hari Rabu, Bank of Japan menaikkan suku bunga acuannya menjadi "sekitar 0,25%," yang menandai level tertingginya sejak tahun 2008. Yen turun di bawah level 150 terhadap dolar pada Rabu malam.
Kementerian Keuangan Jepang mengungkapkan bahwa pihaknya menghabiskan 5,53 triliun yen ($36,8 miliar) untuk intervensi valuta asing dari 27 Juni hingga 29 Juli.
Investor di Asia juga menilai data aktivitas bisnis dari seluruh wilayah selain komentar Fed, antara lain data indeks manajer pembelian bulan Juli dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
Aktivitas pabrik di Tiongkok mengalami kontraksi pada bulan Juli, menurut survei Caixin yang dilakukan oleh S&P Global. PMI manufaktur negara tersebut mencapai 49,8, mengejutkan para ekonom yang disurvei oleh Reuters yang memperkirakan angka ekspansif sebesar 51,5. PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor tersebut dan sebaliknya.
Nikkei225 (Jepang) -2,49% ke 38.126
Topix (Jepang) -3,24% ke 2.703
Shanghai Composite (China) -0,22% ke 2.932
Shenzhen Component (China) -0,95% ke 8.673
CSI300 (China) -0,66% ke 3.419
Hang Seng (Hong Kong) -0,23% ke 17.304
Kospi (Korsel) +0,25% ke 2.777
Taiex (Taiwan) +1,99% ke 22.642
S&P/ASX200 (Australia) +0,28% ke 8.114
Currency
USD-JPY ke 149,95/-0,02%
USD-SGD ke 1,3380/+0,15%
AUD-USD ke 0,6517/-0,38%
USD-CNY ke 7,2446/+0,25%
USD-MYR ke 4,5728/-0,39%
USD-THB ke 35,6090/+0,19%
USD-IDR ke 16.237/-0,14%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa melemah pada hari Kamis (1/8) karena investor mempertimbangkan serangkaian tindakan bank sentral.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 turun 0,38% pada transaksi awal. Semua bursa utama dan sebagian besar sektor diperdagangkan di wilayah negatif. Saham otomotif dan bank turun, masing-masing turun 1,83% dan 1,54%. Sementara saham ritel naik 1,21%.
Indeks DAX (Jerman) -1,02% ke posisi 18.319
Indeks FTSE (Inggris) -0,04% di 8.364
Indeks CAC (Perancis) -1,14% pada level 7.445
Oil
Posisi harga minyak naik pada hari Kamis (1/8) sore, melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, setelah terbunuhnya seorang pemimpin Hamas di Iran. Hal ini meningkatkan ancaman konflik Timur Tengah yang lebih luas dan kekhawatiran atas dampaknya terhadap minyak.
Minyak mentah Brent naik 78 sen menjadi $81,62 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 79 sen ke harga $78,70 per barel.
Kontrak paling aktif pada kedua acuan melonjak sekitar 4% pada sesi sebelumnya.
(cnbc/reuters/bloomberg)
Sumber : admin