Bursa Sore: Ekspektasi Rehat The Fed Makin Kuat, Saham Asia Bersinar, IHSG Menepi ke Area Koreksi
Tuesday, November 21, 2023       16:27 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tergelincir ke zona merah pada perdagangan hari Selasa (21/11). Finis ke level 6.961, IHSG melorot 34 poin (-0,47 persen). Sektor infrastruktur memimpin pelemahan IHSG setelah drop 3,38 persen. Sedangkan sektor teknologi menjadi yang terkuat, naik 0,74 persen.
Total nilai transaksi sebesar Rp9,06 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 222,94 juta lot saham. USD/IDR -0.03% ke Rp15,440 (04.00 PM)
Indeks LQ45 ke 915/-0,32%
Indeks IDX30 ke 473/-0,30%
Indeks IDX80 ke 126/-0,18%
Indeks JII ke 518/-0,27%
Indeks Kompas100 ke 1.115/-0,19%
Indeks Sri Kehati ke 421/-0,21%
Indeks SMinfra18 ke 307/-0,15%
Top Gainer LQ45: , , , , , ,
Top Loser LQ45: , , , , , ,
Saham Teraktif: , , , , , ,
Bursa Asia
Market saham Asia naik pada hari Selasa (21/11), mengambil isyarat dari reli di Wall Street. Sementara dolar AS melemah mendekati level terendah dalam dua setengah bulan karena ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS kemungkinan besar telah selesai.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,97% menjadi 510,11 setelah menyentuh 511,05, tertinggi sejak 18 September.
Fokus investor pada hari Selasa akan tertuju pada rilisah risalah pertemuan terakhir Federal Reserve untuk mengukur arah suku bunga dan juga kinerja pendapatan dari Nvidia, yang mencapai rekor tertinggi pada hari Senin.
Pasar saham secara luas telah pulih pada bulan November karena serangkaian data yang menunjukkan inflasi AS mungkin akan mereda telah mendorong spekulasi bahwa The Fed telah selesai melakukan pengetatan moneter dan penurunan suku bunga mungkin akan dilakukan tahun depan.
Para pedagang hampir sepenuhnya memperkirakan kemungkinan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember, dan beberapa sudah mulai memperkirakan penurunan suku bunga segera setelah bulan Maret, menurut alat FedWatch CME Group.
Beberapa pihak tetap berhati-hati karena data ekonomi dapat mengubah prospek kebijakan moneter. "Kekhawatiran utama saya adalah... bahwa kita akan melihat beberapa data yang mengecewakan pada pergantian tahun, yang akan memusatkan perhatian pada risiko resesi," kata Ben Bennett, ahli strategi investasi APAC untuk Legal and General Investment Management.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) ke 33.354/-0,10%
Indeks Topix (Jepang) ke 2.367/-0,20%
Indeks Shanghai Composite (China) ke 3.067/-0,01%
Indeks Shenzhen Component (China) ke 9.997/-0,26%
Indeks CSI 300 (Blue chip China) ke 3.581/+0,13%
Indeks Hang Seng (Hong Kong) ke 17.733/-0,25%
Indeks Kospi (Korsel) ke 2.510/+0,77%
Indeks Taiex (Taiwan) ke 17.416/+1,20%
Indeks ASX/S&P 200 (Australia) ke 7.078/+0,28%
Currency
USD-JPY ke 147,17/-0,82%
USD-SGD ke 1,3350/-0,24%
AUD-USD ke 0,6582/+0,38%
USD-CNY ke 7,1337/-0,46%
USD-MYR ke 4,6508/-0,37%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka mix pada hari Selasa (21/11) pagi karena investor masih bersikap wait and see. Stoxx 600 Indeks datar di awal perdagangan, setelah sesi yang tenang pada hari Senin karena musim laporan laba kuartal ketiga berakhir. Saham-saham pertambangan memimpin kenaikan, naik 0,75%. Sementara sektor perbankan merosot 0,36%. Indeks DAX Jerman +0,13% ke 15.921. Indeks FTSE Inggris -0,11% ke 7.496. Indeks CAC Prancis -0,19% ke 7.233.
Minyak
Harga minyak melorot pada hari Selasa (21/11) sore karena investor berhati-hati menjelang pertemuan OPEC + pada hari Minggu ini. OPEC + mungkin membahas pengurangan pasokan yang lebih dalam. Minyak Brent turun 64 sen menjadi $81,68 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di $77,21 per barel, turun 62 sen.
(idx/cnbc/reuters/bloomberg/mk)

Sumber : admin
An error occurred.