Bursa Siang: Saham Asia Terkatrol Risalah The Fed, IHSG Meniti Zona Hijau 
Thursday, November 24, 2022       12:41 WIB

Ipotnews - IHSG bergerak menanjak naik pada akhir perdagangan sesi I hari Kamis (24/11). Di jeda perdagangan, IHSG melaju 0,56 persen (39 poin) ke level 7.093.Sektor teknologi melemah paling dalam sebesar 0,37 persen. Sementara sektor properti terkuat naik sebesar 1,91 persen.
Total nilai transaksi sebesar Rp6,00 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 232,14 juta lot saham. Rupiah menguat 0,31% terhadap USD ke level Rp15.638 (11.30 AM).
Indeks LQ45 +0,70% ke 1.005.
Indeks IDX30 +0,68% ke 528.
Indeks IDX80 +0,69% ke 141.
Indeks JII +0,53% ke 611.
Indeks Kompas100 +0,70% ke 1.255.
Indeks SMinfra18 +0,68% ke 329.
Top Gainer LQ45: , , , , , , .
Top Loser LQ45: , , , , , , .
Saham teraktif: -W, , , , , , .
Bursa Asia
Pasar saham di Asia hari Kamis (24/11) menguat karena Federal Reserve AS mengatakan mereka berharap untuk beralih ke kenaikan suku bunga yang lebih kecil "segera," menurut risalah yang dirilis pada hari Rabu.
Bank of Korea menaikkan suku bunga acuannya dengan kenaikan 25 basis poin menjadi 3,25%. Indeks Kospi naik 0,54% dan won Korea sedikit menguat terhadap dolar AS menjadi 1.332,49.
Indeks S&P/ASX 200 di Australia naik 0,26%. Nikkei 225 naik 1% dan Topix juga naik 1,3%.
Di pasar saham daratan China, Indeks Shanghai Composite turun 0,11% sementara Indeks Komponen Shenzhen diperdagangkan sedikit lebih rendah. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,52%.
Semalam di AS, pasar saham ditutup lebih tinggi untuk hari kedua di tengah harapan bank sentral melihat kemajuan dalam pengetatan untuk mengatasi inflasi yang tinggi. Pasar di Amerika Serikat tutup pada hari Kamis untuk liburan Thanksgiving dan akan tutup lebih awal pada hari Jumat.
Saham di Wall Street naik Rabu sore setelah rilis risalah meeting the Fed bulan November. Laporan tersebut menunjukkan bahwa bank sentral melihat kemajuan dalam perjuangannya untuk menurunkan inflasi dan berharap untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga ke depan.
"Sebagian besar peserta menilai bahwa perlambatan laju kenaikan kemungkinan akan segera terjadi," bunyi risalah tersebut. "Kelambatan dan besaran yang tidak pasti yang terkait dengan dampak tindakan kebijakan moneter pada aktivitas ekonomi dan inflasi adalah salah satu alasan yang dikutip mengenai mengapa penilaian semacam itu penting."
Itu berarti bahwa Fed kemungkinan akan memberikan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada bulan Desember dan pada bulan-bulan awal tahun 2023. Pasar menyambut berita itu. Dow Jones Industrial Average naik 130 poin, atau 0,38%. S&P 500 naik 0,70% dan Nasdaq Composite naik 1,10%.
Yen melaju terhadap USD ke level 138,77. Dolar Australia melemah terhadap USD ke level $0,6764. Dolar Singapura melaju 0,26 persen terhadap USD.
Minyak
Harga minyak Brent melemah 43 sen menjadi USD84,98 per barel pada perdagangan hari Kamis (24/11). Sedangkan minyak WTI drop 35 sen ke harga USD 77,59 per barel.
Posisi harga minyak jatuh, memperpanjang pelemahan sesi sebelumnya seiring ketakutan terhadap gangguan pasokan mereda di tengah kabar negara-negara G7 mempertimbangkan pembatasan kenaikan harga pada minyak Rusia.
(idx/reuters/cnbc/bloomberg)

Sumber : Admin
An error occurred.