Bursa Siang: Perang Tarif Rusak Sentimen, Saham Asia Rontok, IHSG Susut Tipis
Wednesday, April 16, 2025       12:18 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terkoreksi tipis saat akhir perdagangan sesi I hari Rabu (16/4). IHSG teriris 9 poin (-0,13%) ke posisi 6.433.
Nilai transaksi mencapai Rp15,16 triliun. Sementara volume perdagangan sebanyak 114,47 juta lot saham yang berpindah tangan.
Saham top gainers: , , , , , , . Sementara saham teraktif: , , , , , , .
Indeks sektoral saham bergerak variatif. Sektor energi paling perkasa, naik 1,08%. Sedangkan sektor finansial paling lemah, drop 0,38%.
Bursa Asia
Sebagian besar pasar saham Asia melorot pada trading hari Rabu (16/4) setelah Wall Street merosot semalam karena investor menilai laba kuartalan emiten.S Sementara kekhawatiran tarif terus membebani sentimen investor.
Ekonomi Tiongkok tumbuh lebih baik dari yang diperkirakan sebesar 5,4% pada kuartal pertama, bahkan ketika ancaman tarif AS telah mendorong bank-bank investasi besar untuk memangkas prospek pertumbuhan tahunan negara tersebut. Ekonom Reuters memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,1% dari tahun ke tahun.
UBS baru-baru ini menurunkan perkiraan PDB China tumbuh menjadi 3,4% untuk tahun 2025, dan menjadi 3% tahun depan. Kepala ekonom bank investasi tersebut untuk area China, Tao Wang, memperkirakan bahwa kenaikan tarif yang dikenakan oleh AS pada barang-barang China akan menyebabkan hambatan lebih dari 2 poin persentase pada pertumbuhan PDB China.
Bloomberg pada hari Selasa melaporkan bahwa China telah memerintahkan semua maskapai penerbangan untuk menghentikan pengiriman jet Boeing di tengah perang tarif dengan AS. Langkah ini dapat meningkatkan peluang negosiasi, menurut Louis Navellier, pendiri dan ketua Navellier & Associates.
"Kemungkinan penyelesaian perselisihan perdagangan antara Tiongkok dan AS sekarang diharapkan karena Boeing dan industri teknologi kemungkinan memberikan tekanan pada Gedung Putih," kata Navellier.
Indeks Saham Asia
Nikkei225 -0,93%
Topix -0,77%
Shanghai Composite -0,92%
Shenzhen Component -1,96%
CSI300 -0,93%
Hang Seng -2,53%
Kospi -0,64%
Taiex -1,87%
ASX200 +0,37%
Asia Currencies
Yen vs USD naik ke 142,6/-0,43%
SGD vs USD naik ke 1,3154/-0,27%
AUD vs USD naik ke 0,6351/+0,09%
Rupiah vs USD drop ke 16.843/+0,10%
Rupee vs USD naik ke 85,6275/-0,17%
Yuan vs USD drop ke 7,3274/+0,16%
Ringgit vs USD drop ke 4,4165/+0,08%
Baht vs USD menguat ke 33,3230/-0,80%
Oil
Harga minyak turun tipis pada hari Rabu (16/4), karena perubahan kebijakan tarif AS memicu ketidakpastian. Ini yang mendorong para trader untuk mempertimbangkan dampak potensial perang dagang AS-Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.
Harga minyak mentah Brent turun 18 sen (-0,3%) menjadi $64,49 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 16 sen (-0,3%) menjadi $61,17. Kedua harga acuan turun 0,3% pada hari Selasa.
Permintaan minyak global diperkirakan tumbuh pada tingkat paling lambat selama lima tahun pada tahun 2025. Peningkatan produksi AS juga akan berkurang, karena tarif Presiden AS Donald Trump pada mitra dagang dan tindakan pembalasan mereka, kata Badan Energi Internasional pada hari Selasa.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)

Sumber : admin
An error occurred.