-
Bursa Siang: Ikuti Wall Street Saham Asia Cuan, IHSG Berkibar Lagi
Tuesday, April 15, 2025 12:33 WIB
Ipotnews -- Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup menguat pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (15/4). IHSG naik 1,20% atau bertambah 76 poin ke level 6.445.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp8,39 triliun dengan volume perdagangan sebesar 158,03 juta lot saham. Saham-saham yang menjadi *top gainers* di antaranya , , , , , , dan . Sementara saham teraktif adalah , , , , , , dan .
Penguatan IHSG didorong oleh sektor energi yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 2,92%. Sebaliknya, sektor teknologi tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,38% dan menjadi sektor terlemah pada sesi ini.
Pasar Asia Positif, Dipicu Penguatan Wall Street dan Data Ekonomi
Mayoritas bursa saham Asia turut menguat, mengikuti reli saham teknologi di Wall Street. Indeks Nikkei225 naik 1,11%, Topix menguat 1,29%, dan Kospi Korea Selatan meningkat 0,94%. Sementara itu, Shanghai Composite turun tipis 0,07% dan Shenzhen Component melemah 0,43%.
Di sisi lain, investor juga mencermati data inflasi India yang akan dirilis hari ini. Konsensus Reuters memperkirakan inflasi konsumen (CPI) India untuk Maret berada di level 3,60%, sedikit lebih rendah dari 3,61% pada bulan sebelumnya. Inflasi grosir (WPI) diprediksi mencapai 2,5%, naik dari 2,38% di Februari.
Dari Amerika Serikat, Departemen Perdagangan menyampaikan rencana penyelidikan terhadap dampak impor semikonduktor dan produk farmasi terhadap keamanan nasional, yang menambah perhatian pelaku pasar.
Mata Uang dan Komoditas
Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.821 per dolar AS, melemah 0,21%. Beberapa mata uang Asia lainnya mencatat pergerakan beragam, seperti USD/JPY drop ke 143,16 (+0,07%) dan AUD/USD menguat ke 0,6355 (+0,43%).
Harga minyak dunia juga mencatatkan kenaikan. Harga minyak Brent naik 0,42% ke level US$65,15 per barel, sementara minyak mentah WTI naik 0,42% ke US$61,79 per barel. Kenaikan harga dipicu oleh ekspektasi pengurangan pasokan dari Iran dan lonjakan impor minyak China, serta pelonggaran tarif oleh Donald Trump terhadap beberapa produk otomotif.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)
Sumber : admin