-
Bursa Siang: Cueki Perang Tarif Saham Asia Cerah, IHSG Surut
Wednesday, February 05, 2025 12:21 WIB
Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) terseret ke zona negatif saat akhir sesi I perdagangan hari Rabu (5/2). IHSG tergerus 41 poin (-0,58%) ke posisi 7.032.
Nilai transaksi mencapai Rp6,05 triliun disertai volume perdagangan sebanyak 171,03 juta lot saham yang berpindah tangan.
Deretan saham top gainers: , , , , , , . Sedangkan jajaran saham teraktif: , , , , , , .
Sektor transportasi menjadi yang melemah, turun 1,52%. Sedangkan sektor basic industry menjadi yang terkuat, naik 0,97%.
Bursa Asia
Pasar saham di kawasan Asia menunjukkan pergerakan naik pada hari Rabu setelah Wall Street mencatatkan kenaikan semalam, meskipun ada kebijakan tarif dari pemerintahan Trump dan respons balasan dari China.
Fokus utama tertuju pada China, yang kembali melanjutkan aktivitas perdagangan setelah libur Tahun Baru Imlek. Pemerintah China mengumumkan kebijakan tarif impor sebagai langkah balasan terhadap bea masuk yang dikenakan pada ekspornya oleh Amerika Serikat.
Kai Wang, analis ekuitas Asia di Morningstar, menilai bahwa tarif yang diberlakukan oleh China terhadap AS lebih bersifat simbolis, mengingat hanya sekitar 12% dari total impor Amerika Serikat yang terkena dampaknya.
"Inti dari perkembangan ini adalah bahwa risiko yang diantisipasi tampaknya lebih kecil daripada yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun demikian, kemungkinan eskalasi perang dagang tetap menjadi ancaman mengingat rekam jejak Trump yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, volatilitas pasar masih berpotensi terjadi dalam empat tahun ke depan," ujar Wang dalam catatannya seperti dikutip Reuters.
Indeks saham utama di Tiongkok Daratan, CSI300, sempat mengalami kenaikan di awal perdagangan, namun kemudian berbalik turun.
Data terbaru menunjukkan bahwa PMI Jasa Caixin China pada bulan Januari tercatat sebesar 51,0, lebih rendah dibandingkan angka 52,2 pada bulan Desember. Hal ini menunjukkan adanya perlambatan dalam aktivitas sektor jasa di negara tersebut.
Di Amerika Serikat, ketiga indeks utama mengalami kenaikan didorong oleh perkembangan dalam perdagangan global.
Saham perusahaan perangkat lunak Palantir melonjak sekitar 24% setelah merilis laporan keuangan kuartal keempat yang positif. Sementara itu, raksasa AI Nvidia mencatat kenaikan sebesar 1,7% selama sesi perdagangan.
Indeks Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, naik 1,35% menjadi 19.654,02. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 0,72% menjadi 6.037,88, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 134,13 poin atau 0,3% dan mencapai level 44.556,04.
Indeks Saham Asia
Nikkei225 +0,12%
Topix +0,20%
Shanghai Composite -0,36%
Shenzhen Component +0,44%
CSI300 -0,27%
Hang Seng -0,69%
Kospi +1,10%
Taiex +1,74%
ASX200 +0,59%
Asia Currencies
USD-JPY naik ke 153,32/-0,66%
USD-SGD naik ke 1,3527/-0,02%
AUD-USD melemah ke 0,6249/-0,08%
USD-IDR melaju ke 16.324/-0,17%
USD-INR drop ke 87,1400/+0,07%
USD-CNY turun ke 7,2838/+0,54%
USD-MYR naik ke 4,4318/-0,29%
USD-THB melemah ke 33,7390/+0,20%
Oil
Harga minyak anjlok pada hari Rabu (5/2) karena meningkatnya persediaan di AS dan kekhawatiran pasar mengenai perang dagang baru Tiongkok-AS. Faktor tersebut mengimbangi dorongan baru Presiden Donald Trump untuk menghilangkan ekspor minyak mentah Iran.
Harga minyak mentah Brent turun 39 sen (-0,51%) menjadi $75,81 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 26 sen (-0,36%) menjadi $72,44.
Minyak pada hari Selasa diperdagangkan dalam kisaran yang luas, dengan WTI pernah jatuh sebesar 3%, level terendah sejak 31 Desember. Ini terjadi setelah Tiongkok mengumumkan tarif impor minyak, gas alam cair, dan batu bara AS sebagai balasan atas pungutan AS atas ekspor Tiongkok.
(reuters/cnbc/bloomberg/idx)
Sumber : admin