Bursa Pagi: Lanjutkan Tren Global, Asia Dibuka Melaju, IHSG Berpeluang Menjauhi 7.500
Monday, November 04, 2024       08:26 WIB

Ipotnews - Membuka sesi perdagangan awal pekan pertama November 2024, Senin (4/11), bursa saham Asia bergerak cenderung menguat, berusaha melanjutkan tren kenaikan indeks acuan pada sesi penutupan bursa ssaham utama Eroap dan Wall Street akhir pekan lalu. Investor bersiap-siap untuk mengantisipasi pasar menjelang pemilihan presiden AS dan rapat kebijakan Federal Reserve, Selasa dan Kamis pekan ini.
Investor juga akan akan mencermati rapat perlemen China yang akan dimulai hari ini. Otoritas China diekspektasikan akan mengumumkan dukungan fiskal yang lebih detil seteah selesai rapat tersebut, Jumat nanti. China juga akan mengumumkan data perdagangan September, Kamis.
Bursa saham Jepang hari ini tutup karena libur nasional.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,18%. Indeks berlanjut naik 0,24% (19,3 poin) menjadi 8.138,1 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan juga dibuka menguat 0,14% dan Ksdaq bertambah 0,2%. Kospi berlanjut meningkat 0,95% ke level 2566,57.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan menghadapi tekanan jual di tengah upaya mempertahankan level 7.500, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan merosot 0,91% ke 7.505. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 1,86% ke level USD21,08.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan melanjutkan tren menurun seiring berlanjutnya  net sell  asing namun berusaha mempertahankan level 7.500 sehingga masih berpeluang  rebound . Secara historis indeks cenderung bergerak  bearish  di November dan secara teknikal indeks terindikasi mulai mengonfirmasi pola  inverted cup & handle  yang diwarnai anomali laporan keuangan kuartal III sejumlah emiten .  
Tim Riset IndoPremier berpendapat, penutupan bursa Wall Street pada akhir pekan lalu berpotensi menjadi katalis positif bagi IHSG . Namun, di sisi lain, para pelaku pasar berpotensi untuk mengambil sikap  wait & see  menjelang pemilu di Amerika Serikat pada tanggal 5 November mendatang.
Oleh karena itu IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan rentang support 7.450 dan resistance 7.630.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan lebih tinggi. Laporan kinerja Amazon yang kuat mengimbangi penurunan signifikan dalam pertumbuhan pekerjaan di AS pada Oktober. Data payroll nonpertanian (NFP) AS periode Oktober hanya bertambah 12.000 pekerjaan, jauh di bawah ekspektasi 113.000 pekerjaan, akibat gangguan badai dan pemogokan. Tingkat pengangguran tetap stabil di 4,1%. Investor tetap optimis, The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps bulan ini.
Saham Amazon.com melesat 6,2% setelah melaporkan penjualan ritel yang kuat dan menghasilkan keuntungan di atas perkiraan mengangkat indeks saham Consumer Discretionary sebesar 2,4%. Saham Intel melejit 7,8% mendorong indeks saham chip 1%. Saham sektor utilitas dan real estat turun terbesar. Saham Chevron melonjak 2,8%. Apple drop 1,2%. Meta Platforms dan Microsoft juga turun.Secara mingguan S&P 500 dan Nasdaq drop 1,38% dan 1,51%, dan Dow Jones melemah 0,16%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,69% (288,73 poin) ke 42.052,19.
  • S&P 500 bertambah 0,41%, (23,35 poin) menjadi 5.728,8.
  • Nasdaq Composite meningkat 0,80% (144,77 poin) ke 18.239,92.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu dengan menguat dipimpin kenaikan sektor perbankan. Investor mencermati data ekonomi, dan laporan pendapatan perusahaan, namun berhati-hati menjelang pemilu presiden AS pekan ini, sambil menunggu keputusan suku bunga The Fed. Ketidakpastian juga muncul terkait keputusan suku bunga ECB setelah rilis data PDB dan inflasi zona euro yang lebih kuat dari perkiraan Komentar beberapa pembuat kebijakan ECB, menurunkan ekspektasi percepatan laju pelonggaran.
Indeks STOXX 600 melaju 1,09% ke 5.109, setelah ambles3%. Namun STOXX 600 tetap mencatatkan penurunan mingguan sekaligus penurunan bulanan terbesar dalam setahun terakhir. Sektor perbankan berkinerja terbaik, sektor makanan dan minuman turun terbesar. Sektor jasa keuangan, perbankan, dan teknologi menjadi fokus pembelian investor. Saham Reckitt Benckiser, Inggris dan Technip Energies, Prancis melejit 7% dan 6%. A.P. Moller-Maersk dan UniCredit melesat 4% dan 3,5%. Lufthansa ambles 3%.
  • DAX 40 Jerman melaju 0,93% (177,43 poin) ke 19.254,97.
  • FTSE 100 Inggris meningkat 0,83% (67,05 poin) ke 8.177,15.
  • CAC 40 Paris menanjak 0,80% (58,74 poin) ke 7.409,11.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup menguat. Para trader mencermati data pertumbuhan pekerjaan di AS yang melambat tajam pada Oktober karena dampak dari badai dan aksi mogok.Nonfarm payroll (NFP) Oktober hanya bertambah 12.000, jauh dari data revisi 223.000 pekerjaan di September dan ekspektasi ekonom untuk penambahan 113.000 pekerjaan. Namun, tingkat pengangguran AS stabil di angka 4,1%.
Data tersebut mendukung perkiraan pemangkasan suku bunga The Fed 25 bps, Kamis (7/11). Pemilu AS akan digelar Selasa (5/11). Jajak pendapat menunjukkan persaingan yang sangat ketat. Yen melemah menjelang libur tiga hari di Jepang. Euro melemah, tapi poundstreling menguat. Biaya utang jangka pendek pemerintah Inggris mencatat kenaikan mingguan, karena anggaran " tax-and-spend " Partai Buruh meningkatkan ekspektasi inflasi. Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,36% menjadi 104,24.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0834

-0.0050

-0.46%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

153.01

0.9800

+0.64%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2924

0.0025

+0.19%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,732

34.000

+0.22%

3:58 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1283

0.0103

+0.14%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 1/11/2024 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea pekan lalu berakhir sedikit menguat, setelah sempat melonjak 2% di awal sesi. Iran dilaporkan sedang mempersiapkan serangan balasan ke Israel dari Irak. Produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi meredam kenaikan harga. Harga minyak juga didukung oleh harapan bahwa OPEC + mungkin akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan pada Desember, mengingat lemahnya permintaan minyak dan meningkatnya pasokan.
Iran diperkirakan akan mengekspor minyak sekitar 1,5 juta bph pada 2024, meningkat dari estimasi 1,4 juta bph pada 2023. Secara mingguan, Brent dan WTI ambles sekitar 4% dan 3%. Badan Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan perusahaan pengebor menyedot minyak bumi dengan rekor 13,5 juta bph, pada pekan lalu. Produksi Agustus mencapai 13,4 juta bph, dengan proyeksi produksi tahunan mencapai rekor 13,2 juta bph pada 2024 dan 13,5 juta bph pada 2025.
  • Harga Brent berjangka naik 29 sen (0,4%) jadi USD73,10 per barel.
  • Harga WTI berjangka naik 23 sen (0,3%) jadi USD 69,49 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange ditutup turun tipis pada akhir pekan lalu, tertekan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Namun, data pertumbuhan pekerjaan AS yang lemah memicu spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga, meredam penurunan emas. Harga emas yang tinggi berdampak pada permintaan fisik di kawasan Asia.
Data nonfarm payrolls AS hanya naik 12.000 pekerjaan bulan lalu, terendah sejak Desember 2020. Ekonom memperkirakan kemungkinan 100% pemotongan suku bunga The Fed 25 bps pekan ini, naik dari kemungkinan 91% sebelum data pekerjaan dirilis. Harga logam berharga lainnya; perak spot melorot 0,7% ke USD32,42 per ounce, platinum naik 0,3% menjadi USD990,45, dan paladium turun 0,4% menjadi USD1.101,25.
  • Harga emas spot turun 0,2% menjadi USD2.736,28 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS stabil di kisaran USD2.749,2 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)